- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
Begini Loh Cara Menghormati Pelaku LGBT yang Disarankan oleh Ustaz Adi Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com - Masyarakat dihebohkan dengan kabar perkumpulan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) se-ASEAN yang akan gelar pertemuan. Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan bagaimana cara menghormati pelaku LGBT.
“LGBT itu bukan fitrah yang melekat pada manusia, LGBT adalah dampak dari pengaruh-pengaruh lingkungan, pengaruh sikap sifat,” ujar Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip tvOnenews dari kanal YouTube Adi Official pada Kamis (1/7/2023).
“Dalam interaksi yang menjadikan beberapa kalangan manusia merasa seakan-akan bergeser dari keadaan mulia dia diciptakan,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa itu bukan situasi normal dan bukanlah fitrah.
“Karena justru mempertahankan keadaan ini akan menghambat kemajuan-kemajuan generasi-generasi yang diharapkan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan kata Ustaz Adi Hidayat, penyimpangan tersebut bahkan berpengaruh kepada aktivitas-aktivitas yang telah dibangun berdasarkan fitrah dalam berkehidupan.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menyarankan cara menghormati pelaku LGBT.
“Cara menghormati LGBT adalah dengan mengembalikannya kepada fitrah. Tetap kita tidak boleh memandang rendah teman-teman,sahabat-sahabat, saudara-saudara kita yang terkontaminasi dengan penyakit yang dimaksudkan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi. LGBT (pixabay)
“Ini bisa disembuhkan. ini bisa dibantu ini bisa dikembalikan dan jangan pernah difasilitasi,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mengingatkan bahwa tidak ada satu agama pun yang membenarkan praktek LGBT ini terjadi.
“Dalam konteks bahwa para pelaku ini, sekalipun terjadi kita coba hormati mereka dengan cara mengembalikan sekali lagi,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Mengembalikan mereka kepada fitrah yang benar tidak harus merendahkan tidak harus menghina tidak harus melecehkan tapi membimbing dan memberikan arah yang benar,” tambah Ustaz Adi Hidayat.
Dengan begitu, Ustaz Adi Hidayat berharapkan pelaku LGBT dapat kembali berjalan bersama pada nilai-nilai yang baik.
Ilustrasi. Penolakan LGBT (ant)
“Laki-laki dan perempuan itu yang diantaranya menghadirkan keturunan-keturunan yang mampu memakmurkan kehidupan di muka bumi dan itu pun diatur dengan cara yang benar, cara yang legal,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Sehingga keturunan yang dihadirkan berkualitas dan baik serta sesuai dengan misi dan visi yang diharapkan.
“Generasi-generasi penerus yang diharapkan bisa makmur kan risalah suci yang telah Allah tetapkan kepada setiap manusia.” harap Ustaz Adi Hidayat.
Maka Ustaz Adi Hidayat mengajak semua pihak untuk mendoakan agar pelaku LGBT dapat kembali ke fitrahnya.
“Konteks ini kita menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang melekat pada para pelaku LGBT yang dengan penghargaan itu kita membantu mendoakan untuk sembuh,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ilustrasi. Penolakan LGBT (ant)
“Membantu secara akut untuk kembali ke fitrah dengan melakukan terapi-terapi yang sesuai dengan fitrah saat diciptakan,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Saran Ustaz Adi Hidayat, sebaiknya pelaku LGBT terus menerus diberikan pencerahan agar lekas kembali ke fitrah.
“Melakukan terapi membantu memberikan pencerahan-pencerahan sehingga mereka kembali kepada fitrah yang benar,”
“Bukan memberikan ruang untuk sebagai pembenaran atau bahkan ruang-ruang untuk tampil,”
Sehingga dengan itu merasa bahwa apa yang telah menimpa dan dialami itu sebagai fitrah dalam berkehidupan.
Ilustrasi Tampat Diturunkannya Nabi (pixabay)
Mengingat Kembali Apa yang Terjadi Pada Kaum Sodom di Kisah Nabi Luth
Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) sudah ada sejak zaman Nabi Luth. Kisah Nabi Luth memang terkenal dengan kaumnya yang bernama sodom.
Kawasan Sodom dan Gomorrah pada saat itu memang dijangkiti perbuatan melanggar syariat dan melanggar kodrat seperti homoseksualitas serta kejahatan-kejahatan serius lainnya seperti pemerkosaan, perampokan, dan pembunuhan. Semua perbuatan keji tersebut dilakukan secara terang-terangan dan tanpa rasa malu.
Allah kemudian mengutus Nabi Luth di puncak kemunkaran penduduk Sodom dan Gomorah agar mereka memiliki kesempatan bertaubat.
Bertahun-tahun Nabi Luth mencoba menyadarkan umatnya namun hanya anggota keluarganya saja yang mau menerima ajarannya. Namun ternyata itupun tak semua. Istri Nabi Luth, sama seperti istri Nabi Nuh AS, tak mau mendengarkan dan mengagungkan ketauhidan.*mg3