Buya Yahya, Pendakwah.
Sumber :
  • Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV

Buya Yahya Sarankan Muslim yang Bekerja Tetap Amalkan Dzikir Petang Meski Tak Bisa Tinggalkan Aktivitas

Rabu, 21 Juni 2023 - 17:34 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pendakwah Buya Yahya dalam ceramahnya mengingatkan kepada setiap muslim untuk tidak meremehkan dzikir, terutama dzikir sore dan pagi.

“Yang memperhatikan wirid ini orang cerdas. Warid dari Allah, wirid kita berikan kepada Allah SWT. Kita lakukan karena Allah,” sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Rabu (21/6/2023).

Semua wirid (dzikir) yang kita lakukan di dunia, kelak akan dibalas di akhirat. Meskipun kata Buya Yahya mungkin dibalas juga di dunia.

“Balasan akan diberikan atas wirid yang diberikan di dunia ada tapi tak ada apa-apanya jika dibandingkan di akhirat,” tandas Buya Yahya.


Ilustrasi Orang yang sedang Berdzikir (envato element)

Salah satu waktu yang mulia dikatakan oleh Buya Yahya adalah sore hari dan bukan hanya di hari jumat. Maka dianjurkan kepada setiap muslim untuk memanjatkan doa sebagai tanda syukur pada Allah SWT.

“Untuk waktu mulia setelah ashar bukan hanya di hari Jumat, dua waktu mengundang rezeki lahir dan batin,” ujar Buya Yahya.

“Setelah shalat subuh sampai terbitnya matahari, sore hari setelah ashar hingga terbenamnya matahari,” lanjut Buya Yahya.

Maka Buya Yahya mengingatkan, bagi yang sedang bekerja lebih baik mulai merubah suasana dengan perbanyak ibadah meski saat beraktivitas.

“Yang masih bekerja sejak shalat ashar mulai merubah suasana,” saran dari Buya Yahya

“Jika berbincang dengan kawan pun jadikan selingan shalawat kepada Rasulullah SAW,” tambah Buya Yahya.

Jadi, meski sedang aktivitas misalnya menyelesaikan pekerjaan tetaplah berdzikir atau berdoa.


Ilustrasi Al-Qur'an dan Tasbih untuk Berdzikir (pexels)

Berikut bacaan dzikir petang yang bisa diamalkan.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

Ayat Kursi 1x

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255)Surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas (Masing-masing 3x)

Ketiga surah pendek yang ada di akhir Al-Qur'an itu masing-masing dibaca sebanyak 3 kali.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Berita Terkait :
1
2 3 4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral