- kolase tvOnenews
Viral Bos Ajak Staycation Karyawannya, Buya Yahya: Ngapain? Kok Aneh-aneh? Biarpun Hanya Duduk Berdua di Kamar dan Tidak Ngomong, Itu Haram
Jakarta, tvOnenews.com - Viral bos ajak seorang karyawati Cikarang berinisial AD untuk staycation. Imbalan yang dijanjikan oleh si bos adalah perpanjangan kontrak si karyawati AD.
Kasus ini sontak menyedot banyak pihak. Bahkan kampus tempat si bos mengajar juga terseret. Bahkan kini, karyawati AD juga ikut disindir gaya hidupnya.
Lantas apa sebenarnya staycation dan bagaimana aturan dalam Islam ketika laki-laki dan perempuan bertemu? Meski itu adalah seorang bos?
Staycation adalah gabungan dari kata "stay" yang artinya tinggal dan "vacation" yang berarti liburan.
Kata Staycation mengacu pada maksud menghabiskan waktu liburan atau waktu luang di sebuah tempat.
Staycation bisa menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin istirahat dan menghilangkan kejenuhan dengan aktivitas sehari-hari, tanpa harus menghabiskan waktu dan biaya untuk bepergian jauh.
Namun kini, istilah staycation menjadi tren. Hal ini usai komika Oza Rangkuti yang menggambarkan sebagai hubungan di antara pasangan sebelum menikah. Hal ini tentulah harus diantisipasi oleh para generasi milenial muslim.
Staycation Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam
Buya Yahya (YouTube Al Bajah tv)
Buya Yahya menjelaskan bahwa berduaannya laki-laki dan perempuan yang bukan mahram sangatlah berbahaya, meskipun hanya makan bersama.
“Ada laki-laki dan perempuan bukan mahram makan bersama ngapain? kok aneh-aneh. Kan bukan mahram, takutnya ada udang di balik batu,” ujar Buya Yahya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah tv pada Rabu (17/5/2023).
Namun kata Buya Yahya semua kembali kepada niat dan tujuan.
“Jika ada tujuan baik, misalnya kebetulan seorang wanita sholehah sedang di rumah makan lalu melihat seorang laki-laki sholeh yang tampak kelaparan lalu diajak makan, lalu mereka makan bersama, itu tak apa,” kata Buya Yahya.
Namun jika janjian berdua untuk bertemu. Hal ini karena ikhtilat terbagi dua yakni halal dan haram.
Ilustrasi Pacaran (istockphoto)
“Tapi kalau janjian, makan kok pake janjian, untuk apa bisnis ya bisnis, setan itu bermain