- freepik
Mengenal Khulafaur Rasyidin, Para Pemimpin Umat Islam Setelah Nabi Muhammad SAW Wafat
(sumber: freepik)
Umar bin Khattab
Umar bin Khattab merupakan khulafaur rasyidin kedua setelah sahabat Abu Bakar.
Setelah sahabat Abu Bakar meninggal dunia, Sayyidina Umar merupakan satu-satunya sahabat yang dipilih untuk melanjutkan perjuangan sahabat terdekatnya itu.
Sikapnya yang tegas dalam berdakwah, dan bijaksana dalam menyebarkan ajaran Islam menjadi salah satu alasan di balik terpilihnya Umar untuk menjadi pemimpin kaum muslimin.
Umar bin Khattab menjadi pimpinan umat Islam selama sepuluh bulan dan lima hari. Dalam catatan sejarahnya, ia mampu menyebarkan ajaran Islam dengan sangat luas sekalipun dengan waktu yang sangat singkat selama menjadi pemimpin.
Sayyidina Umar wafat di usia 63 tahun, sebagaimana usia sahabat Abu Bakar.
Ia meninggal pada hari Rabu tanggal 27 bulan Dzulhijah, setelah dibunuh oleh Abu Lu’luk al-Mughirah (Fairuz), saat sedang melakukan shalat Subuh.
Umar bin Khattab dimakamkan di Madinah berdekatan dengan makam Rasulullah dan Abu Bakar.
(sumber: freepik)
Utsman bin Affan
Khulafaur rasyidin ketiga yang menjadi pemimpin umat islam adalah Utsman bin Affan.
Sayyidina Utsman bin Affan memimpin kaum muslimin dengan waktu yang cukup lama yakni 12 tahun kurang 12 hari.
Selama menjadi pemimpin, Utsman bin Affan berhasil menaklukkan berbagai kerajaan-kerajaan yang menentang terhadap ajaran yang ia dakwahkan.
Ia berhasil menyebarkan ajaran Islam hingga kota Mesir. Namun tepat di masa keemasan pimpinannya, Utsman bin Affan pergi meninggalkan umat Islam di usia 88 tahun.
Utsman bin Affan wafat karena dibunuh oleh penduduk Mesir dan orang-orang Khawarij setelah melaksanakan shalat Ashar, tepat pada hari Rabu tanggal 18 Dzulhijjah.
Utsman bin Affan kemudian dimakamkan di Maqbarah Baqi’ di Madinah.
(sumber: Pinterest)
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib merupakan khulafaur rasyidin keempat setelah wafatnya Utsman bin Affan.
Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Nabi yang menjadi menantunya. Ia dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW dengan putri kesayangannya Sayyidah Fatimah az-Zahra.
“Saya (Rasulullah) adalah gudangnya ilmu, dan Ali adalah pintunya ilmu,” demikian bunyi salah satu hadits populer perihal kelebihan Sayyidina Ali dari sahabat yang lainnya.