Ustaz Adi Hidayat (UAH), Pendakwah.
Sumber :
  • tim tvOne

Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Amalan Spesifik yang Dianjurkan di Malam Lailatul Qadr, MasyaAllah Pahalanya Senilai Shalat Selama 83 Tahun

Selasa, 11 April 2023 - 04:51 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Bulan Ramadhan kini sudah memasuki 10 malam terakhir. Pada malam-malam terakhir ini sangat dianjurkan kepada seluruh umat muslim untuk meningkatkan ibadah di malam hari, karena akan ada Lailatul Qadr.

Lantas amalan apa yang utama dilakukan di malam Lailatul Qadr dan apakah harus beribadah di masjid?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa esensi malam Lailatul Qadr itu itu lebih kepada bagaimana menghidupkan malam dengan amalan.

“Sekalipun bila tak mampu dikerjakan di masjid seperti sekarang kita lalui pada umumnya, ibadah dapat dilakukan di rumah, maka tidak ada alasan untuk tidak menghidupkan malam dengan ibadah di rumah yang telah kita kondisikan,” ujar Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip melalui Kanal YouTube Adi Hidayat Official pada Selasa (11/4/2023).

Jadi dalam menjemput malam Lailatul Qadr, yang terutama adalah amalannya, bukan pada tempat untuk melakukannya.

“Jadi ini yang penting kita jawab syarat mendapatkan kemuliaan ini tidak terikat dengan tempat di masjid tapi lebih kepada bagaimana menghidupkan malamnya dan menghadirkan suasana yang sekiranya bisa kita maksimalkan untuk menunaikan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala,” tandas Ustaz Adi Hidayat.

Sementara, untuk amalan spesifik, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa shalat adalah yang pertama yang harus dilakukan.

“Amalan spesifik tentunya diantara sekian amal yang bisa kita kerjakan di malam-malam terakhir yang diharapkan bersamaan dengan malam al-qadr yang disebutkan Nabi shallallahu alaihi wasallam dari sekian rencana amalan itu adalah shalat, jadi amalan spesifiknya itu salat teman-teman ya, amalan spesifiknya shalat ” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Amalan itu disebutkan dalam disebutkan Hadits HR Bukhari nomor 35, HR Muslim nomor 765 dan  Rawi Abu Hurairah dimana semua status shahih.

“Siapa yang mampu menunaikan shalat bersamaan di malam al-qadr dengan penuh keimanan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan penuh ketulusan dan rasa mengoreksi diri introspeksi diri, maka pada saat itu langsung bonusnya nabi sebutkan ia akan mendapatkan ampunan dosa dari semua dosa-dosa yang pernah ia kerjakan selama hidupnya sejak balig sampai detik dia shalat itu,” tandas Ustaz Adi Hidayat.

Meskipun selama ini boleh jadi ia jauh dari Allah, namun jika pada malam itu ia shalat dengan tulus dan introspeksi diri maka ia akan mendapatkan bonus tersebut.

“Kenapa saya sebut bonus ya karena jelas kalau pahala telah diisyaratkan langsung dalam Al-Qur’an,

“Bukankah jelas tegas Allah sampaikan di Qur’an surah 97 Al-Qadar dengan kalimat lebih dari 1000 bulan, maka artinya malam itu nilai kemuliaannya lebih dari 1000 bulan nilai pahalanya,” tambah Ustaz Adi Hidayat.

Maka sungguh beruntung orang yang shalat di malam Lailatul Qadr itu. Nilai pahala shalatnya sebanyak 83 tahun.

“Jadi kalau anda shalat di malam itu walaupun dua rakaat ya nilainya sama dengan shalat lebih daripada 83 tahun,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

“Kata Nabi SAW, kalau shalatnya benar, bonusnya dapat pahala 83 tahun dan bonusnya ampunan dosa dari Allah subhanahu wa ta'ala,” tambah Ustaz Adi Hidayat.

Nabi Muhammad SAW selalu menghidupkan malam Ramadhan, khususnya malam-malam 10 terakhir.

“Bahkan seluruh keluarga Nabi yang sudah pasti masuk surga dibangunkan semua,”

Amalan ini diteruskan kemudian oleh para sahabat hingga generasi berikutnya.

“Setelah Nabi shallallahu alaihi wasallam wafat hingga kini jangan heran bahkan di Masjidil Haram misalnya di masjid Nabawi membiasakan untuk menghidupkan malam-malam khususnya di 10 hari terakhir," katanya.

"Malamnya bangkit untuk shalat lagi bahkan diperbanyak, bacaannya diperbanyak kemudian kekhusyuannya sehingga terasa kenikmatan dalam jiwa, ini menghidupkan sunnah Nabi," tambah Ustaz Adi Hidayat.

Namun tak semua orang yang shalat di malam Lailatul Qadr akan mendapatkan pahala 83 tahun dan bonus ampunan dosa selama hidupnya. Ustaz Adi Hidayat menyebutkan ada syarat khusus untuk yang berhak mendapatkannya.

“Kompetisi yang hebat itu dan akan mendapatkan hadiah besar pasti syaratnya pun ketat, karena itu nabi tidak hanya memberikan gambaran orang shalat dapat pahala dan ampunan. Ada syarat yang sangat mengikat syarat ketentuan berlaku yakni jika ia tunaikan dengan keyakinan penuh karena Allah subhanahu wa ta'ala serta disertai ketulusan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.

Sementara amalan spesifik kedua yang dianjurkan dilakukan pada malam Lailatul Qadr adalah membaca doa khusus.

“Doa ini diajarkan Rasulullah kepada istrinya Aisyah RA,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Berikut doanya yang ada dalam riwayat HR Tarmidzi.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Baca: Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjamaah)

Artinya:

"Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dari Aisyah).

Doa tersebut harus dipanjatkan dari hati dan harus dilakukan dengan tawadhu.

Kemudian, Ustaz Adi Hidayat mengatakan selain melakukan dua amalan spesifik tersebut, kita juga dapat menambahkan amalan tambahan lainnya.

“Baca Al-Qur’an, dzikir, dan lainnya,” katanya.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral