- YouTube Ustaz Abdul Somad
UAS Beberkan 3 Penyebab Kita Sulit Menghindar dari Ghibah
Jakarta, tvOnenews - Ghibah adalah salah satu perbuatan yang kerap dianggap sulit dihindari oleh banyak kalangan. Padahal membicarakan orang lain artinya sama saja dengan memakan bangkai saudaranya sendiri.
Lantas mengapa sulit dihindari? Dalam program religi tvOne, Indahnya Ramadhan, UAS dan Sahabat, Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan beberapa hal yang membuat kita sulit menghindari ghibah.
“Yang pertama jangan pernah takut penilaian orang,” kata UAS dalam program religi tvOne, Indahnya Ramadhan, UAS dan Sahabat.
Kemudian UAS melanjutkan bahwa ketika kita menghadap Allah SWT, semua orang tersebut tidak akan ikut.
“Semua orang-orang ini tidak ikut, yang mengiringi manusia saat ke liang kubur, hartanya sampai tepi liang lahat lalu dibawa pulang, temannya mengantar lalu pulang,” kata UAS.
UAS juga mengingatkan bahwa orang yang mengajak membicarakan orang lain pasti akan membicarakan kita ketika tidak ada.
“Ketika kita masih berharap dengan penilaian orang, dimana letak iman? apakah anda lupa bahwa akan ada hisab? pada saat nanti hari perhitungan, orang-orang yang berteman pada hari itu bermusuhan, kecuali orang-orang yang bertakwa,” tandas UAS.
Alasan kedua mengapa orang sulit berhenti melakukan ghibah, menurut UAS adalah karena ia yakin amal lainnya akan menutupi perbuatannya itu.
“Kedua, kenapa sulit berhenti, karena dia yakin ada amal yang menutupi,” kata UAS.
Hal itu tak lain merupakan pola pikir yang berasal dari iblis.
“Kau ciptakan aku dari api, Kau ciptakan dia manusia dari tanah, iblis menarik kesimpulan sendiri padahal Allah tidak pernah mengatakan siapa yang lebih hebat. Hal itu merupakan kesesatan,” kata UAS.
Maka berangkat dari pola pikir itulah banyak orang yang berpikir bahwa tak apa jika ia membicarakan orang lain karena dapat ditutupi dengan amal yang ia lakukan.
“Saya kan sudah baca Al-Qur’an, tarawih, ghibah sedikit tak apa. Seringkali kita menyalahkan setan, padahal kesesatan datang dari diri, setan hanya kipasnya saja, kalau tidak ada percikan maka tak akan ada yang membakar,” kata UAS.
Hal ketiga yang membuat sulit meninggalkan perbuatan ghibah adalah kurangnya rasa takut. Maka kata UAS sangatlah penting meningkatkan rasa takut kita kepada Allah SWT.
“Yang ketiga tingkatkan rasa takut, takut masuk neraka, takut amal hilang, takut makan bangkai, takut tidak dipandang Allah, takut melalaikan wasiat Rasulullah,” ujar UAS.
Jika selama puasa rasa takut itu ditanamkan, maka insyaAllah kita dapat terhindar dari perbuatan ghibah.
Setelah mengetahui penyebabnya, diharapkan, setiap orang dapat menghindarkan dari perbuatan ghibah.