- youtube.com
Onad Tanya Kenapa kok Islam Seolah Banyak Larangannya, Dijawab Santuy oleh Habib Jafar Husein Pakai Dalil Ini
tvOnenews.com - Habib Jafar dan Onadio belakangan kerap berbincang soal agama Islam. Keduanya sering terlihat dalam beberapa tayangan podcast soal hukum agama Islam terhadap hal-hal di dunia.
Dilansir dari tayangan youtube Dedy Corbuzier dengan judul "ISLAM KEBANYAKAN GAK BOLEHNYA❗ #LogIndiCloseTheDoor - EPS. 10" yang diunggah pada 1 April 2023.
Habib Jafar dan Onadio berbincang soal mengapa banyak hal yang dilarang dalam Islam.
Dalam kesempatan tersebut Onadio didapuk sebagai host, dan juga Habib Jafar sebagai bintang tamu yang membahas sejumlah hal terkait hal-hal seputar kehidupan seorang Muslim.
Tayangan podcast tersebut ditujukan guna memberikan pencerahan dalam hal-hal terkait kehidupan dalam Islam dari sudut pandang non Muslim.
Dalam kesempatan tersebut, Onad bertanya kepada Habib Jafar mengapa dalam Islam banyak sekali hukum, aturan atau larangan.
Termasuk hal-hal seperti makan babi, alkohol, berjudi, berzina, memakan bangkai, membuat tato, memakan darah, dan lain sebagainya.
"Dalam Islam tidak boleh ada flexing. Bahkan flexing aib saja dilarang, dan memflexing aib orang lain juga dilarang dalam Islam," ujar Habib Jafar.
"Oh flexing aib orang dilarang, itu ghibah ya bib," sambung Onad.
Lebih lanjut Habibi Jafar menjelaskan mengapa dalam Islam banyak sekali aturan soal kehidupan.
“Karena banyak orang, atau sebagian orang Muslim tapi dia tidak menjalankan Islam dengan baik,” ujar Habib Jafar.
“Itu diatur tuh Bib dalam Islam?” tanya Onad.
“Iya, dalam Islam itu kita kan didorong bukan hanya menjalankan ibadah secara ritual, tapi ibadah itu lu harus sampai kepada poin utamanya, yaitu bernilai sosial, intelektual dan spiritual,” Habib Jafar menambahkan.
“Kayak salat, kalo sekedar lu melakukan ritualnya, di Al-Quran itu dikatakan ‘maka celakalah orang yang salat’ (QS Al-Ma’un: 4),” sambungnya.
“Artinya orang udah salat, tapi kalo salat gak bener, gak sampai kepada nilai yang Tuhan inginkan dari orang-orang yang salat, itu malah disebut sebagai salatnya kecelakaan,” terang Habib Jafar.
“Karena esensi salat nya itu gak dapet, cuma ritualnya aja,” tutur Onadio.
Esensi salat dalam Quran diatur dalam Surar Al-'Ankabut ayat 45
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya: Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
"Salat itu menjauhkan lu dari kekejian dan kemungkaran. Itu pada aspek sosial. Pada aspek intelektual, salat itu seharusnya mengajarkan lu tentang banyak ilmu " ujar Habib Jafar.
"Karena dalam solat mengandung bacaan, bacaan-bacaan yang harusnya lu renungi untuk meningkatkan aspek intelektual lu," sambungnya.
"Pada aspek spiritual, salat itu seharusnya menjadi media lu berhubungan dengan yang Maha Kuasa," terangnya lagi.
Tak hanya itu, Habib Jafar kemudian menerangkan tentang sebab mengapa dalam Islam begitu banyak aturan dan juga larangan.
“Karena awam yaa, karena emang gak tau, kok saya sebagai orang yang non-Muslim ya bib itu kita melihat kayak kok di Islam itu banyak banget larangan yaa? terutama yang enak-enak,” tutur Onad.
“Kalo di Islam itu kan saklek ya, gak boleh?” sambung Onad. “Ya, gak boleh.. sebagian yang tidak diperbolehkan itu tadi gak bolehnya (tertulis) di Al-Quran,” terang Habib Jafar.
“Pada akhirnya agama itu akan jadi pilihan, untuk menentukan setelah lu mengembara mempelajari semua agama sebaik-baiknya dan menentukan pilihan,” ucap Habib Jafar menegaskan.
"Justru kebebasan yang ditawarkan oleh sebagian nilai menurut gua bermasalah, kalo dalam pengertian lu bebas, sebebas-bebasnya. Menurut gua bullshit. Minimal akan dibatasi oleh kebebasan orang lain," ujar habib.
"Contohnya bib," tanya Onad.
"Misalnya lu gabisa bebas ngeplak gua, melukai gua, minimal lu tetap dibatasi. Kebebasan lo tuh harus dibatasi. Dibatasi oleh apa, seperti hukum adat, hukum negara, termasuk hukum agama," tutur Habib Jafar.
"Dan hukum agama dalam konteks Islam itu betul-betul membebaskan lu karena mengembalikan lu menjadi manusia. Karena Islam itu agama fitrah," terangnya.
"Jadi lu sebagai manusia itu ketika lu memeluk Islam, maka lu akan dikembalikan kepada manusia. Siapa sih diri lu. Sehingga ketika lu kembali, lu akan merasakan kebebasan yang sempurna. Karena lu betul-betul seutuhnya menjadi manusia. Karena penjajah utama lu ada dalam diri lu," sambung habib menegaskan.
"Pada akhirnya kalo dalam islam, indeks kebahagiaan itu ya spiritualitas," sambung Habib Jafar.
Wallahua'lam bis sawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)