Masjid Agung Kendal..
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Mengenal Masjid Agung Kendal, Dibangun oleh Putra Raja Brawijaya V di Tahun 1493

Jumat, 24 Maret 2023 - 13:30 WIB

Kendal, tvOnenews.com - Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu daerah di Jawa Tengah yang punya banyak bangunan peninggalan tokoh agama Islam, yang tetap berdiri dan digunakan untuk ibadah. Satu diantaranya adalah Masjid Agung Kendal.

Ini adalah masjid tertua di Kabupaten Kendal yang dibangun pada sekitar tahun 1493 Masehi, atau tepatnya 1210 H oleh Raden Suweryo atau Wali Joko, pada jaman Kesultanan Demak.

Beliau adalah salah satu santri Sunan Kalijaga, yang ditugasi untuk menyebarkan agama Islam di sekitar Kendal.

Dikutip dari jateng.nu.or.id, Wali Joko punya nama lain Raden Panggung. Beliau lahir tahun 1463 Masehi dari ibunya Sri Muradaningrum atau Candrawati, yang merupakan istri dari Raja Majapahit Brawijaya V.

Menara Masjid Agung Kendal (Teguh Joko)

Dengan demikian Wali Joko masih punya hubungan darah dengan Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak Bintoro yang juga putra Brawijaya V.

Tak heran jika bangunan awal Masjid Agung Kendal mirip dengan Masjid Agung Demak, terutama atapnya berbentuk yang terbuat dari kayu sirap susun tiga.

Dalam perjalanannya, Masjid Agung Kendal telah mengalami beberapa kali renovasi. Meski begitu, bangunan aslinya hingga kini masih tetap bisa dilihat.

Antara lain tiang penyangga masjid yang berjumlah 16, jendela, serta pintu masjid yang terbuat dari kayu jati tua.

Khusus untuk tiang penyangga kini sudah bertambah menjadi 80 buah karena bangunan masjid sudah diperbesar.

Masjid ini hingga sekarang masih sangat kokoh dan menjadi masjid terbesar di Kendal. Banyak warga muslim dari berbagai daerah yang datang ke sini untuk beribadah dan ziarah ke makam Wali Joko dan berada di kompleks masjid tersebut.

Khusus di bulan suci Ramadhan, masjid ini semakin ramai dengan kegiatan. Yang khas adalah buka puasa bersama dengan bubur lodeh. Menu ini disediakan gratis baik bagi warga sekitar masjid maupun musafir.

Menurut akmir Masjid Agung Kendal, Pujianto, tradisi buka puasa dengan bubur lodeh dimulai pada jaman pendudukan Jepang, saat masyarakat waktu itu kesulitan pangan.

"Waktu itu takmir Masjid Agung membantu memberikan makanan untuk berbuka puasa bagi masyarakat. Sejak itu, kemudian menjadi bagian tradisi yang dilakukan setiap bulan Ramadhan," jelas Pujianto.

Lokasi Masjid Agung Kendal berada persis di tepi jalan raya pantura, berdekatan dengan pendopo Bupati Kendal. (tjs/buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
10:31
01:52
01:42
02:09
03:10
Viral