- Pexels.com
Jadi Tarian Khas saat Perayaan Tahun Baru Imlek, Berikut Sejarah dari Pertunjukan Barongsai
Jakarta, tvOnenews.com - Tahun baru Imlek yang tahun ini jatuh pada hari Minggu (22/1/2023) menjadi salah perayaan yang cukup penting bagi masyarakat Tionghoa bukan hanya di Indonesia tetapi bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Berdasarkan penanggalan kalender Tionghoa tahun baru Imlek yang jatuh pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2023 kali ini disimbolkan sebagai tahun Kelinci Air.
Bagi beberapa orang pergantian tahun di kalender Tionghoa akan berpengaruh pada peruntungan shio, dimana banyak sekali aspek kehidupan yang dapat diramalkan dari tahun yang disimbolkan dengan Kelinci Air ini, mulai dari karir, kesehatan, hingga hubungan antar sesama.
Bukan hanya itu ada banyak kegiatan dan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tionghoa dimana biasanya akan beribadah di Vihara untuk memohon berkah dan berkumpul dengan keluarga besar di momen perayaan Imlek.
Perayaan tahun baru imlek juga identik dengan seni pertunjukan tradisional dari masyarakat Tionghoa yakni seni pertunjukan Barongsai yang biasanya tampil menghibur masyarakat dengan berbagai aksi akrobatiknya.
Dalam budaya masyarakat Tionghoa sendiri singa merupakan simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan dan pertunjukan barongsai di perayaan hari besar masyarakat Tionghoa untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Melansir dari situs China Highlight barongsai adalah merupakan salah satu tradisi yang cukup penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Biasanya pertunjukan Barongsai dilakukan untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan pada tahun yang akan datang.
Tak hanya itu dengan adanya seni pertunjukan Barongsai juga merupakan salah satu cara masyarakat untuk menciptakan suasana meriah dan membawa kebahagiaan di hari perayaan tahun baru Imlek.
PErtunjukan akrobatik Barongsai biasanya dibawakan oleh dua orang penari dengan kostum singa dimana satu orang berperan menjadi tubuh singa yang berada di posisi depan meliputi kepala dan tungkai depan, sementara satu orang lainnya di belakang menjadi punggung dan kaki belakang.
Biasanya kaki pemain didandani dengan warna yang sama dengan tubuh singa, dan terkadang kostumnya meluas ke sepatu dengan bentuk dan warna kaki singa.
Menggunakan kostum singa tersebut biasanya seni pertunjukan Barongsai diiringi musik tabuhan genderang, gemerincing simbal, dan gema gong dan para penari akan meniru berbagai gerakan singa atau mempertunjukkan kelincahan silat mereka.
Meski secara umum tarian Barongsai semuanya menggunakan kostum serupa yang menyerupai seekor singa, tapi ternyata ada dua jenis Barongsai yang cukup populer saat perayaan imlek yakni Barongsai Utara dan Selatan.
Tarian Barongsai Selatan
Tarian Barongsai Selatan diketahui berasal dari Guangdong, dan merupakan tarian yang sangat populer di wilayah Hong Kong, Makau, dan kampung halaman orang-orang Tionghoa perantauan.
Tarian Barongsai selatan sendiri merupakan seni pertunjukan yang didasarkan pada studi tentang perilaku seekor singa, dengan penekanan pada tindakan seperti mencakar, menggoyangkan tubuh, dan menjilati bulu.
Biasanya pertunjukan barongsai selatan akan terasa sangat hidup dan menghibur, bahkan lucu. Ada juga pertunjukan terampil, seperti bermain dengan bola, termasuk menelannya.
Tempat terbaik untuk melihat barongsai Tiongkok selatan adalah Malam Pertunjukan Tahun Baru Imlek Hong Kong.
Tarian Barongsai Utara
Jenis lain dari tarian barongsai adalah tarian yang berasal dari utara atau tarian barongsai utara dimana tarian ini memiliki hubungan yang erat dengan seni bela diri kungfu.
Dalam pertunjukan barongsai utara ada dua jenis singa yang biasanya tampil dimana singa muda biasanya dilakukan oleh satu orang saja sedangkan singa dewasa dilakukan oleh dua orang.
Satu hal yang cukup mencolok dari penampilan barongsai utara adalah dari kostum mereka yang lebih kuat, dan kurang dekoratif, hal itu dilakukan agar memungkinkan lebih banyak gerakan saat menari.
Ciri khas lainnya adalah gerakan dari tarian singa dewasa yang seolah-olah membuat singa berdiri dimana pemain di depan memegang kepala singa lalu diangkat oleh pemain yang bertugas menjadi tubuh belakang barongsai.
Tarian singa utara sendiri lebih bersifat akrobatik dengan gerakan-gerakan senam, yang melibatkan berguling, bergulat, melompat, memanjat, atau bersujud.
Tempat terbaik untuk melihat barongsai Tiongkok utara adalah teater seni bela diri Tiongkok, seperti Teater Merah di Beijing, atau bahkan di Kuil Shaolin.
Sejarah Barongsai
Terdapat banyak sekali sejarah dan asal usul munculnya seni pertunjukan barongsai yang identik dengan perayaan tahun baru imlek ini.
Salah satunya adalah sejarah dalam budaya tradisional Tiongkok, singa barongsai seperti seekor naga di mana hal itu hanyalah binatang yang ada dalam mitos, dan tidak ada singa barongsai di dunia nyata.
Sebelum Dinasti Han (202 SM–220 M), hanya ada sedikit singa yang mencapai Dataran Tengah dari wilayah barat Tiongkok kuno (sekarang Xinjiang), karena perdagangan Jalur Sutra.
Pada saat itu, orang-orang menirukan penampilan dan perilaku singa yang baru datang dalam sebuah pertunjukan, yang berkembang menjadi barongsai pada Periode Tiga Kerajaan (220–280) dan kemudian menjadi populer dengan kebangkitan agama Buddha di Dinasti Utara dan Selatan.
Setelah itu barongsai terus menjadi pertunjukan yang populer di kalangan masyarakat, untuk berdoa memohon keberuntungan selama Festival Musim Semi atau perayaan lainnya.
Barongsai adalah contoh yang sangat baik dari kebudayaan masyarakat Tiongkok, yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan imigrasi Tiongkok. Orang Tionghoa perantauan di Eropa, Amerika, dll. telah mendirikan banyak klub barongsai, tampil di festival atau acara besar Tionghoa, khususnya Tahun Baru Imlek. (akg)