Kandungan skincare yang tidak boleh digabungkan.
Sumber :
  • Freepik

Ternyata Mencampur Kandungan Skincare Ini Justru Bikin Masalah Wajah Jadi Lebih Berat, Sering Salah!

Selasa, 1 November 2022 - 17:40 WIB

Jakarta - Setiap bahan aktif yang terdapat dalam skincare punya fungsinya tersendiri. Misalnya, retinol yang bermanfaat untuk mencegah penuaan, vitamin C yang dapat membantu mencerahkan kulit, dan masih banyak lagi.

Umumnya sebelum membeli skincare seseorang melihat kandungan-kandungan ini dan berharap bisa mendapatkan manfaatnya. Namun harus dipahami bahwa tidak semua kandungan skincare cocok untuk digunakan secara bersamaan.
Ada beberapa produk skincare yang justru berisiko bahaya jika dipakai secara bersamaan. Berikut ini beberapa kandungan skincare yang tidak disarankan untuk dipakai berbarengan.

Hati-hati salah mencampurnya bisa bikin kulit justru tertimpa masalah yang lebih berat.


Ilustrasi skincare yang tidak cocok untuk dicampur (Freepik)

Retinol dan AHA/BHA

Retinol dan AHA/BHA tidak boleh digunakan secara bersamaan. Alasannya, mencampur retinol dan AHA/BHA memperbesar risiko kulit mengalami iritasi, kemerahan, dan mengelupas. Apalagi jika perpaduan kedua skincare ini dipakai pada tipe kulit kombinasi.

Selain itu, retinol dan AHA/BHA juga punya cara kerja yang mirip antara satu sama lain. Keduanya bermanfaat untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan mempercapat regenerasi kulit. Jika digunakan secara bersamaan, sel kulit akan terangkat secara berlebihan.

Jika tetap ingin menggunakan skincare dengan dua kandungan tersebut sebaiknya lakukanlah secara begilir. Misalnya, pada hari Senin menggunakan retinol, maka AHA/BHA bisa dipakai pada hari Selasa. Buatlah jadwal secara berurutan agar tidak lupa.

AHA dan Niacinamide

Mencampurkan AHA/BHA dan niacinamide adalah larangan keras. Pasalnya, kedua bahan ini memiliki fungsi yang berlawanan untuk kulit. Karena itu jika digunakan secara bersamaan justru akan berisiko merusak kulit.

Adapun cara kerja AHA adalah membuat pH kulit jadi lebih rendah. Sementara niacinamide membuat pH kulit jadi lebih netral. Sehingga menggabungkan keduanya bukanlah hal yang bijak dan berisiko menimbulkan iritasi.

Retinol dan Vitamin C

Banyak orang yang beranggapan bahwa penggunaan retinol akan membantu membuat vitamin C bekerja lebih maksimal. Namun ternyata hal tersebut tidak berlaku. Karena faktanya retinol dan vitamin C adalah kandungan yang bekerja pada lingkungan pH berbeda.

Retinol bekerja dalam kadar pH yang lebih tinggi (basa), sementara vitamin C diformulasikan pada lingkungan pH lebih rendah (asam). Jika ingin menggunakan keduanya secara rutin, sebaiknya pakai dalam waktu bergilir. Misalnya, retinol digunakan saat malam hari dan vitamin saat siang hari.

Vitamin C dan AHA/BHA

Kandungan skincare yang tidak boleh digunakan secara bersamaan adalah AHA/BHA dan vitamin C. Karena menggunakan keduanya secara bersamaan akan menurunkan khasiatnya dan justru berisiko menyebabkan iritasi.

Alasannya karena vitamin C mengandung banyak antioksidan yang melindungi kulit. Jika digabungkan dengan AHA maka pH yang ada di dalam vitamin C akan berubah. Alhasil fungsi antioksidan yang terdapat di dalamnya akan ikut hilang.

Retinol dan benzoil peroksida

Banyak orang yang menggunakan skincare mengandungretinol karena berharap mendapatkan efek anti-aging di dalamnya. Cara kerja retinol adalah dengan mengelupas kulit untuk mencegah pori-pori tersumbat.

Sayangnya, jika digunakan secara bersamaan dengan benzoil peroksida maka efek dari retinol justru seperti dinon-aktifkan. Karena itu, upayakan untuk tidak menggunakan skincare yang mengandung retinol secara bersamaan.

Jika ingin menggunakan keduanya secara rutin, bisa dipakai bergilir saat pagi dan malam hari.


Wajah cantik karena menggunakan skincare yang tepat (Freepik)

Asam salisilat dan retinol

Kandungan skincare yang tidak boleh dicampurkan selanjutnya adalah produk yang mengandung retinol dan asam salisilat. Alasannya karena retinol dan asam salisilat sama-sama bisa membuat kulit jadi kering.

Karena itu, jika dicampurkan keduanya berisiko memunculkan masalah kulit yang lain. Misalnya, kulit jadi semakin kering, mengelupas, dan memperburuk kondisi kulit sehingga memunculkan jerawat.

Oil based dan water-based

Ketika membeli skincare pastikan untuk benar-benar memahami bahan serta tipe dari produk tersebut. Biasanya ada dua bahan skincare yang tidak boleh dicampur, yakni yang berbahan dasar air (water based) dan berbahan dasar minyak (oil based).

Seperti yang diketahui, kedua bahan tersebut tidak dapat disatukan. Karena formula skincare oil based dapat menghalangi produk skincare water based dalam penyerapan ke kulit.

Itulah beberapa kandungan skincare yang sebaiknya tidak dicampur karena berisiko bahaya bagi kulit. Untuk menghindari adanya percampuran skincare yang tidak cocok sebaiknya baca terlebih dahulu komposisi suatu produk skincare sebelum membelinya.  (Lsn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral