- Istimewa/pixabay.com
Kenali Motif Aktivis Cyber, Berjuang untuk Agenda Tertentu
Sumatera - Aktivis Cyber, sebuah padanan kata yang sudah tak asing lagi bagi sebagian masyarkat Indonesia. Khususnya masyarakat Indonesia yang begitu erat hidupnya dengan dunia digitalisasi atau penggiat IT.
Dilansir dari ccipolri, Aktivis Cyber ini salah satu trend cybercrime pada tahun 2022 hingga 2023 mendatang. Namun, sebelum jauh menilik motif Aktivis Cyber, tvonenews.com akan memberikan informasi terkait apa itu Cyberactivists.
"Cyberactivists adalah pengunjuk rasa yang berjuang untuk agenda tertentu. Salah satu tujuan mereka adalah mengganggu operasi situs web perusahaan atau organisasi sebagai cara menyampaikan pesan," tulis akun media sosial Isntagram ccicpolri, seperti yang dikutip tvonenews.com, Senin (12/9/2022).
Seperti diketahui, ccicpolri menginformasikan, bawha aktivis cyber semakin marak dari tahun ke tahun. Bahkan, Cybercrime saat ini tidak lagi hanya untuk mencuri. Kemudian, Cyberactivism atau Aktivis Cyber sekarang juga berkiontribusi terhadap sejumlah besar Cybercrime yang terjadi setiap hari.
Selain itu, gerakan aktivis modern menganggap cyberactivism sebagai tonggak penting. Berdasarkan analisis cybersecurity, hacktivism tidak menunjukan tanda-tanda berhenti tahun ini dan din tahun-tahun mendatang.
Selanjutnya, ccicpolri juga mengungkapkan motif dan tujuan pelaku Aktivis Cyber. Di mana, Cyberactivists adalah padanan online dari pengunjuk rasa yang berjuang untuk agenda tertentu. Agenda tujuan pertamanya dan yang utama, ialah untuk mengganggu operasi situs web perusahaan atau oraganisasi sebagai cara untuk menyampaikan pesan mereka kepada atasan.
"Sementara untuk motif lainnya, yakni untuk menyebarkan kesadaran tentang praktik buruk perusahaan," tulis ccicpolri di akun media sosialnya.
Berikut contoh-contoh serangan Aktivis Cyber yang dipaparkan ccicpolri di media sosialnya.
Pertama, Ativisme Siber adalah serangan terkenal terhadap PayPal dan MasterCard. Pada tahun 2010, sekelompok Aktivis Cyber yang mengaku sebagai bagian dari Anonymous melakukan serangan DDoS di PayPal sebagai tanggapan atas penutupan layanan pembayaran PayPal ke WikiLeaks. (Aag)