Jogja Gelut Day.
Sumber :
  • Sandi Irwanto

Jogja Gelut Day, Sebuah Upaya Masyarakat Melawan Klitih

Selasa, 26 Juli 2022 - 10:20 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Belakangan ini muncul turnamen Jogja Gelut Day yang diinisiasi oleh salah satu vokalis band terkemuka di Indonesia serta komunitas Mix Martial Art Yogyakarta. Diketahui, fight club itu muncul dari keresahan masyarakat terhadap tindakan klitih yang membahayakan keamanan dengan mewadahi anggota atau eks-klitih turut serta dalam turnamen tersebut.

Merespons hal itu, Dosen Sosiologi Universitas Airlangga Tuti Budirahayu turut berkomentar. Menurutnya, Fight Club Jogja atau Jogja Gelut Day diinisiasi oleh kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap fenomena klitih. Kelompok sosial tersebut terdiri dari sosok atau figur masyarakat yang berpengaruh dan dapat menggerakkan masyarakat untuk kebaikan dan ketertiban masyarakat.

“Dengan demikian, ide kreatif dan inisiatif Jogja Gelut Day dapat dikatakan sebagai salah satu saluran upaya melakukan kontrol sosial terhadap perilaku yang cenderung menyimpang dari remaja yang memiliki kecenderungan mudah tersulut dan melakukan tindakan tawuran (klitih) yang membahayakan orang lain,” ujarnya. 

Lawan Klitih

Tuti menilai bahwa kehadiran Jogja Gelut Day memungkinkan untuk mengurangi tindak kekerasan yang dilakukan oleh remaja klitih. Kemungkinan itu terjadi bila terdapat inisiator dan penggerak fight club yang merangkul remaja klitih untuk ikut serta dalam turnamen tersebut. Selain itu, dengan memberikan apresiasi serta ruang bagi remaja dalam hal positif dapat mengurangi perilaku agresif klitih.

“Dalam teori kontrol sosial, hal tersebut merupakan bagian dari upaya mengajak mereka (klitih) untuk terlibat pada kegiatan positif, dan mendidik untuk memiliki komitmen terhadap apa yang mereka tekuni,” katanya.

Terlebih, jika remaja diberikan hukuman tanpa memberikan ruang berekspresi dengan persoalan yang dihadapinya, maka fenomena klitih akan terus ada. Menghadapi usia tertentu, khususnya remaja, selain harus memahami persoalan psikologis, secara sosiologi, mereka adalah kelompok masyarakat yang cenderung mempercayai norma dan disosialisasikan oleh kelompok mereka sendiri.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral