- TikTok @Stravenues
Ketika Remaja Pinggiran Jakarta Saling Adu Gaya dalam "Citayam Fashion Week" di Stasiun BNI 46 City Dukuh Atas
Jakarta - Daerah sekitar Stasiun BNI City, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, kini menjadi viral setelah setiap akhir pekan menjadi tempat remaja asal pinggiran Jakarta, berkumpul dan saling beradu gaya dalam hal fesyen. Gegara hal itu, warganet menyebut tempat tersebut sebagai lokasi ajang "Citayam Fashion Week".
"Citayam Fashion Week" kini menjadi bahan perbincangan netizen di berbagai platform media sosial
Akun TikTok @radita.pradana mengabadikan momen-momen para remaja yang disebut berasal dari Bogor dan Depok itu berkumpul di Dukuh Atas. Melalui video bertajuk "SCBD Fashion Week", Radita memperlihatkan gaya nyentrik para remaja tersebut.
Dari video-video yang direkam Radita, terlihat anak-anak tanggung itu mengenakan baju dan model rambut yang menunjukkan eksistensinya. Semua mereka tampilkan dengan percaya diri.
Para remaja, lelaki dan perempuan, berkumpul dengan sekelompok temannya masing-masing. Mereka terlihat hanya duduk-duduk di sekitar trotoar. Beberapa anak terlihat santai mengisap rokok.
Akun Radita juga menyebut fenomena itu sebagai "Citayam Fashion Week". Pasalnya, banyak remaja yang datang dari daerah Citayam.
Fenomena tersebut kini menjadi sorotan warganet. Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa SCBD merupakan singkatan dari wilayah penyangga DKI Jakarta, yakni Srengseng, Citayam, Bojong Gede, dan Depok.
Namun, ada juga yang mengatakan SCBD berasal dari kata "Sekitaran Citayam, Bojong Gede, dan Depok". Kemudian ada yang menyebut huruf B berasal dari kata Bekasi.
Di sisi lain, fenomena tersebut membuat banyak sampah berserakan di jalan. Beberapa warganet menyayangkan para remaja tersebut membuang sampah sembarangan.
"Sudirman kenapa jadi begini astaga. Mana pada nyampah, duh citayem citayem," ucap @adeadeeo melalui Twitter.
"Tapi plis lah kalo nongkrong sambil jajan sampahnya jangan ditinggalin gitu aja. Belakangan ini kalo pulang malam lewat pintu masuk Pacific Place yang dekat BEI itu berserakan sampah-sampah bekas jajanan. Padahal di sekitar situ disediain banyak tempat sampah," tulis @TensaiVlad.
Namun, ada juga yang menyebut bahwa fenomena ini bisa menjadi kritik sosial terhadap pemerintah.
"Kalau dilihat pakai perspektif yang lebih luas sebenernya konsep muda-mudi ini sebagai kritik sosial bahwa pemerintah tidak bisa memberikan ruang publik yang representatif untuk para remaja. Kalau pun sudah ada, ruang publiknya justru dianggap jauh dari harapan remaja," ungkap @ardifrederiic. (syf/act)