Uang Ponari Dukun Cilik Menumpuk Selutut, Habis Gara-gara Tak Bisa Mengelola Uang
Jakarta - Dahulu uang Ponari dukun cilik asal Jombang, Jawa Timur, menumpuk sampai selutut, tapi bangkrut gara-gara tak bisa mengelola uang.
Kisah Ponari yang dahulu dikenal sebagai anak ajaib karena mempunyai batu petir yang dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit tak pernah habis digali.
Berawal Ponari sedang berada di lading dekat rumahnya, saat itu ia yang duduk di kelas tiga SDN Balongsari disambar petir.
Tapi bocah ajaib itu tak mengalami luka, justru dia mendapatkan sebuah batu petir yang sempat membuatnya terkenal seantero negeri.
Pasalnya batu petir yang dimiliki Ponari itu dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Alhasil berbondong-bondong orang datang ke rumahnya untuk berobat, bahkan pasien Ponari ada yang datang dari Singapura.
“Paling jauh yang berobat dari Singapura," kata Ponari YouTube Ric SNT milik Ricky Santosa.
Kegiatannya menjadi dukun cilik, sempat membuat Ponari bergelimpang harga. Dia mengaku sehari bisa mengumpulkan uang lebih dari Rp100 juta.
“Pernah dapat lebih 100 juta per hari,” ujar ayah dari seorang anak itu.
Tak hanya itu, Ponari juga mengungkapkan uang yang dihasilkan mencapai selutut karena saking banyaknya.
“Dulu uangnya segini,”kata Ponari sambil mengangkat tangannya sampai selutut.
Sayangnya ketenarannya sebagai Ponari tak berlangsung selamanya, dia mengaku pada 2015 praktek dukunnya mulai sepi.
“Mau tahun 2015 sudah mulai sepi,” kata suami dari Aminatuz Zuroh itu.
Hal itu juga berimbas pada perekenomian Ponari, karena batu petirnya mulai tak menghasilkan uang, maka ia mencoba berbagai pekerjaan lain.
Ponari mengaku pernah bekerja di pabrik, buruh borongan, hingga membersihkan kotoran ayam di peternakan.
“Sempat ke pabrik pernah dibayar Rp23 ribu per hari. Pernah juga bersihin kotoran ayam dibayar Rp300 ribu,”jelasnya.
Meskipun dahulu pernah bergelimpang harta, namun kini Ponari mengaku kesulitan dalam hal ekonomi. Hal tersebut karena ia tak bisa mengelola uang yang pernah terkumpul.
Kendati demikian Ponari masih tetap menyimpan batu petir yang pernah dia temukan pada 2009 silam. Kabarnya batu itu sempat ditawar dengan harga Rp 1 miliar, tapi tidak diberikan oleh Ponari.
“Batu petir itu masih ada di rumah, pernah ditawari sama orang, pernah ditawar 1 Miliar,” terang Ponari. (rem)