- dok.tvonenews.com/X endlesstory
Kaleidoskop 2025: Kontroversi Video Gus Elham Cium Anak Kecil Picu Kecaman dan Teguran Keras dari Wamenag
tvOnenews.com - Nama Muhammad Elham Yahya Luqman atau yang akrab disapa Gus Elham menjadi salah satu sorotan publik sepanjang 2025.
Pendakwah yang memimpin Majelis Taklim Ibadallah itu terseret kontroversi usai beredarnya video dirinya mencium anak kecil di hadapan jemaah saat menyampaikan dakwah.
Peristiwa tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial dan memicu reaksi keras dari masyarakat.
Banyak warganet mempertanyakan tindakan Gus Elham dan menilai perilaku tersebut tidak pantas, terutama karena dilakukan oleh figur publik berlatar belakang keagamaan.
- dok.kolase tvOnenews.com/Tiktok hiburanblitar
Video Viral Picu Kecaman Publik
Dalam sejumlah potongan video yang beredar, Gus Elham terlihat mencium anak-anak kecil yang berada di dekatnya saat kegiatan pengajian berlangsung.
Tayangan itu sontak memantik perdebatan di media sosial.
Tak sedikit pihak yang menuding perbuatan tersebut mengarah pada dugaan pelecehan terhadap anak.
Hujatan dan kritik pun bermunculan dari berbagai kalangan, mulai dari warganet hingga tokoh masyarakat.
- Dok DPR RI
Teguran Keras dari Wakil Menteri Agama
Kontroversi ini turut mendapat perhatian serius dari Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii.
Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan, terlebih dilakukan oleh tokoh agama.
“Kita sepakat dengan publik, bahwa itu tidak pantas!,” tegas Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii, Selasa (11/11/2025), dilansir dari laman Kemenag.
Romo Syafii menjelaskan bahwa Kementerian Agama sebenarnya telah memiliki regulasi yang mengatur perlindungan anak di lingkungan pendidikan dan lembaga keagamaan.
Aturan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam terkait madrasah dan pesantren ramah anak.
“Tadi juga ada disimpulkan (dalam rapat-red), ada surat keputusan dari Dirjen Pendis tentang madrasah dan pesantren ramah anak yang intinya agar anak-anak madrasah, anak-anak pesantren mendapatkan pemenuhan haknya sebagai peserta didik dan jauh dari tindak kekerasan yang tidak seharusnya mereka terima. Tentu saja kasus-kasus itu mungkin tetap ada ya, tapi kita tadi sepakat agar ke depan pengawasannya lebih ditingkatkan agar peristiwa itu bisa hindari,” kata Wamenag Romo Syafii.
Ia menegaskan, Kemenag akan memperketat pengawasan guna mencegah terulangnya kasus serupa di kemudian hari.
“Tadi kan sudah kita sampaikan, pengawasan itu termasuk itu, supaya tidak terulang. Bahkan terhadap yang bersangkutan memang harus ada upaya mengembalikan kepada posisinya, jika tidak mengulangi perbuatan-perbuatannya,” katanya.
- muhammad imron
Klarifikasi dan Permintaan Maaf Gus Elham
Di tengah derasnya sorotan, Gus Elham akhirnya angkat bicara. Ia menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi.
“Dengan penuh kerendahan hati, saya secara pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi,” ujar Gus Elham di lokasi Majelis Taklim Ibadallah di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, pada Selasa (11/11/2025).
Ia menyatakan akan menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran penting dalam perjalanan dakwahnya.
Gus Elham juga berkomitmen untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menyampaikan ajaran agama.
“Saya bertekad untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih bijak, menjunjung tinggi akhlakul karimah, serta tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang,” tambahnya.
Penjelasan Soal Anak dalam Video
Selain menyampaikan permintaan maaf, Gus Elham turut menjelaskan posisi anak-anak yang muncul dalam video viral tersebut.
Menurutnya, anak-anak itu merupakan peserta pengajian yang kerap hadir dan berada di bawah pengawasan orang tua masing-masing.
“Dan perlu disampaikan juga bahwa anak-anak dalam video viral tersebut adalah mereka yang dalam pengawasan orang tuanya yang mengikuti rutinan pengajian saya. Namun demikian saya tetap memohon maaf atas hal tersebut,” ujarnya.
Meski demikian, klarifikasi tersebut tidak sepenuhnya meredam kritik publik.
Sorotan dan Sikap MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga turut angkat bicara terkait polemik tersebut.
MUI menilai tindakan Gus Elham tidak pantas dilakukan oleh siapa pun, apalagi seorang pendakwah.
"Saya pikir perbuatan itu tidak patut dilakukan oleh siapapun, apalagi dilakukan pendakwah juga orang pesantren, mungkin anaknya kiai tentu tidak patut dilakukan. Tidak ada yang membenarkan itu," kata Kiai Cholil dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).
Meski demikian, MUI menilai langkah Gus Elham untuk meminta maaf merupakan sikap yang tepat.
Namun, terkait ada atau tidaknya unsur pelecehan, Kiai Cholil menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang.
"Berkenaan hukum untuk kategori pelecehan kita kembalikan kepada ahli hukum apakah perlu diproses atau tidak," kata Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat itu.
Kontroversi ini pun menjadi catatan penting dalam kaleidoskop peristiwa keagamaan 2025, sekaligus pengingat bagi para tokoh publik untuk lebih berhati-hati dalam bersikap, terutama saat berinteraksi dengan anak-anak di ruang publik. (gwn)