- Kolase Tvonenews.com/Instagram.com @lisamarianaaa @ridwankamil
Nama AK dan Lisa Mariana Diseret, Kuasa Hukum Ridwan Kamil Peringatkan Spekulasi Orang Ketiga Bisa Berujung Hukum
tvOnenews.com – Ridwan Kamil kembali menjadi sorotan publik di tengah konflik rumah tangganya dengan Atalia Praratya.
Ridwan Kamil tak luput dari berbagai dugaan miring, termasuk isu adanya orang ketiga yang disebut-sebut menjadi penyebab keretakan rumah tangganya.
Ridwan Kamil pun akhirnya memberikan penjelasan melalui kuasa hukumnya untuk meluruskan isu yang berkembang liar di ruang publik.
Dalam konflik rumah tangga Atalia Praratya dan Ridwan Kamil, dugaan kehadiran orang ketiga mencuat dan menjadi perbincangan luas.
Lisa Mariana dan Ridwan Kamil. (Sumber: Kolase Tvonenews.com/Instagram.com @lisamarianaaa @ridwankamil)
Setelah sebelumnya nama mantan model majalah dewasa Lisa Mariana ramai disinyalir sebagai sosok yang terlibat, kini muncul pula nama artis cantik berinisial AK yang disebut-sebut memiliki hubungan spesial dengan Ridwan Kamil.
Isu tersebut menyebar cepat dan memicu beragam spekulasi di masyarakat.
Menanggapi isu liar yang terus bergulir, kuasa hukum Atalia Praratya dan Ridwan Kamil kompak memberikan pernyataan tegas.
Keduanya menyampaikan klarifikasi usai klien mereka sepakat untuk berpisah secara baik-baik dan berharap situasi tetap kondusif tanpa narasi yang menyesatkan.
Kuasa hukum Ridwan Kamil, Oya Abdul Malik, S.H., dengan tegas membantah adanya pihak ketiga dalam gugatan perceraian tersebut.
Ia menegaskan bahwa isu yang menyeret nama Lisa Mariana maupun sosok berinisial AK tidak memiliki dasar hukum.
Momen tersebut terekam dalam video yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi pada 20 Desember 2025.
Tim Kuasa Hukum Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. (Sumber: YouTube Cumicumi)
“Jadi tadi penyambung yang sudah disampaikan oleh rekan Debi (kuasa hukum Atalia) bahwa sangat-sangat jelas dan tegas dalam gugatan tidak ada pihak ketiga. Mau LM mau siapapun itu inisial yang beredar itu tidak pernah ada,” ujar Oya.
Lebih lanjut, Oya juga mengimbau para wartawan dan publik untuk menghentikan spekulasi yang dinilainya tidak berdasar dan berpotensi memperkeruh suasana.
“Saya juga sekalian mau menghimbau kepada rekan-rekan wartawan untuk menghentikan spekulasi-spekulasi, pemberitaan-pemberitaan yang tidak jelas. Karena kami juga harus menjaga masing-masing perasaan kedua belah pihak supaya ini bisa berjalan dengan baik, dengan teduh sehingga tidak ada narasi-narasi atau spekulasi-spekulasi yang ditimbulkan untuk kepentingan pemberitaan,” katanya.
Menurut Oya, meski proses perpisahan bukan hal yang mudah, semua pihak perlu saling menjaga perasaan.
“Jadi bukan tidak ada, bukan tidak terluka ya kedua belah pihak, tapi kita harus menjaga masing-masing pihak,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan adanya pihak-pihak di luar yang mengaku mengetahui persoalan rumah tangga Atalia Praratya dan Ridwan Kamil, namun justru menyebarkan narasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya juga menghimbau mungkin ada pihak-pihak lain di luar sana yang mengatasnamakan mungkin mengenal beliau, mengenal Ibu, baik Bapak dan Ibu, dengan memberikan narasi-narasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” lanjut Oya.
Oya mengaku terus memantau pemberitaan yang beredar, baik dari media maupun dari pihak-pihak yang dianggap tidak bertanggung jawab.
“Saya memonitor seluruh pemberitaan baik yang dibuat oleh rekan media maupun ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seolah-olah memahami padahal tidak,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa hanya Atalia Praratya, Ridwan Kamil, dan para kuasa hukum kedua belah pihak yang benar-benar memahami duduk perkara sebenarnya.
“Yang memahami betul sebab ini adalah Bapak dan Ibu, juga kami para kuasa hukum dari kedua belah pihak,” ujar Oya.
Sebagai penutup, Oya Abdul Malik meminta semua pihak turut menjaga suasana tetap kondusif. Ia bahkan mengingatkan bahwa spekulasi berlebihan dapat berujung pada langkah hukum.
“Jadi saya mohon kita sama-sama menciptakan situasi kondusif supaya ini bisa berjalan dengan baik. Tidak ada narasi, tidak ada caption-caption di berita supaya terlihat seksi dibaca orang. Nanti mungkin kedepannya kalau itu terjadi kami juga akan mengambil langkah hukum ya. Mudah-mudahan bisa dipahami,” pungkasnya.
(anf)