- YouTube/DennySumargo
Majelis Hakim Minta Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Bisa Rujuk, Pernyataan Bu Cinta Soal Batas Kesetiaan Disorot
tvOnenews.com - Sidang perdana gugatan cerai antara Atalia Praratya dan Ridwan Kamil resmi digelar di Pengadilan Agama Kota Bandung, Rabu (17/12/2025).
Dalam sidang yang menjadi perhatian publik itu, majelis hakim memeriksa berkas-berkas kuasa hukum dari kedua belah pihak serta membahas tahapan mediasi yang akan dijalani oleh pasangan yang sudah menikah selama hampir tiga dekade tersebut.
Ketua majelis hakim, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kedua pihak dipersilakan bertemu untuk membahas rencana dan jadwal proses mediasi. Sidang ditunda hingga 21 Januari 2026 sambil menunggu hasil.
Lebih lanjut, majelis hakim juga menyampaikan harapan agar proses mediasi berjalan lancar dan menghasilkan perdamaian.
"Kami berharap mediasi ini berjalan dengan baik dan bisa menghasilkan perdamaian,” katanya.
Sidang cerai antara pasangan yang dikenal publik sebagai sosok yang romantis ini sontak menjadi sorotan nasional.
- Instagram/@ataliapr
Publik mengenal keduanya sebagai figur panutan, terutama saat Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dan Atalia aktif di kegiatan sosial.
Namun di tengah proses hukum yang sedang berjalan, pernyataan lama Bu Cinta kembali viral dan menjadi bahan perbincangan.
Sebelum isu perceraian mencuat, Ridwan Kamil sempat dituding memiliki anak di luar nikah dengan seorang perempuan bernama Lisa Mariana.
Namun hasil tes DNA membuktikan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Meski isu itu sempat memanas, Atalia tetap tampil tenang di depan publik.
Kini, ketika pernikahannya diuji lewat gugatan cerai, pernyataannya tentang batas kesetiaan kembali mencuat di media sosial.
Dalam wawancaranya bersama Feni Rose di acara Rumpi No Secret Trans TV beberapa tahun lalu, Atalia dengan tegas mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan pernah mentoleransi perselingkuhan dalam rumah tangganya.
"Jangan berprasangka terlalu jauh, karena ternyata laki-laki itu senang banget istrinya mempercayai dia," ujar Atalia dalam kesempatan tersebut.
Ia menilai, terlalu banyak curiga atau mengekang justru bisa membuat hubungan semakin renggang.
"Kalau misalnya nih tiba-tiba segalanya ditanyain, ngapain aja? ke mana aja? sama siapa aja? Itu dia nggak suka banget," tambahnya.
- Kolase Instagram
Namun, di sisi lain, Atalia menegaskan bahwa dirinya tetap memiliki batas yang tidak bisa dilanggar.
"Kalau kita kasih kepercayaan, alhamdulillahnya 27 tahun nggak macam-macam itu karena ya saya bilang ‘Kang Emil, saya rada keras urusan ini, saya bilang saya nggak mau diduain. Kalau misalnya begitu, oh berarti sudah tidak sama saya lagi hatinya, silakan memilih orang lain’," tegasnya.
Atalia juga mengatakan bahwa jika hal itu benar-benar terjadi, dirinya tidak akan memaksakan diri untuk bertahan.
Ia percaya bahwa setelah berikhtiar, selebihnya harus diserahkan kepada Tuhan.
"Setelah itu lepaskan Kang Emil. Kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa untuk melindungi dia, menjaga dia, karena kalau enggak kita curiga terus," ujarnya.
Sebagai figur publik, Ridwan Kamil dikenal memiliki banyak penggemar, terutama dari kalangan ibu-ibu.
Atalia sempat bercerita bahwa suaminya sering mendapat perhatian berlebih dari kaum hawa, bahkan ada yang berani mengungkapkan ketertarikan secara langsung.
"Kang Emil tuh ibu-ibu kalau ketemu Kang Emil, ya ampun sampai dicakar-cakar. Bahkan suka ada yang keceplosan ya bilang ‘Kang Emil, aku siap menjadi istri kedua’," ungkapnya.
Atalia tak menampik bahwa dulu ia sempat merasa cemburu, terutama di awal masa jabatan Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung.
"Dulu sakit hati di awal-awal Kang Emil jadi Wali Kota tuh sempat, kok gini amat sih? Ada cemburu juga," kenangnya.
Namun seiring berjalannya waktu, ia belajar untuk lebih tenang dan percaya pada suaminya.
"Selama Kang Emilnya nggak ada hati, nggak ada perasaan apa-apa, ya saya nggak harus merasa khawatir juga," ucap Atalia kala itu.
Kini, ketika pernikahan mereka tengah diuji, publik menyoroti kembali sikap tegas Atalia terhadap kesetiaan sebagai bentuk keteguhan prinsipnya. (adk)