news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Insanul Fahmi, Inara Rusli.
Sumber :
  • YouTube/drRichardLee_IntensInvestigasi

Pakar Mikro Ekspresi Bedah Bahasa Tubuh Inara Rusli Saat Bongkar Kebohongan Insanul Fahmi

​​​​​​​Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra membedah bahasa tubuh Inara Rusli saat membongkar kebohongan Insanul Fahmi, katanya menahan nervous dan rasa malu.
Senin, 1 Desember 2025 - 14:58 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra, ikut menyoroti kemunculan Inara Rusli saat tampil di hadapan publik untuk menjelaskan kebohongan status pernikahan yang dilakukan Insanul Fahmi

Di balik sikap tegas yang ia tampilkan, menurut Kirdi Putra, gestur dan ekspresi Inara justru menunjukkan adanya tekanan batin, rasa malu, hingga emosi yang ditahan rapat.

Dalam analisisnya, Kirdi Putra menyebut setidaknya ada lima indikator yang memperlihatkan emosi tersembunyi dari Inara Rusli ketika ia membuka suara mengenai kasus yang menyeret namanya. 

Tekanan tersebut terlihat sejak momen ia memberikan pernyataan resmi melalui kuasa hukumnya.

Pada 26 November 2025, Insanul Fahmi hadir di podcast dr. Richard Lee dan memberikan klarifikasi terkait isu perselingkuhan. Ia membantah tuduhan tersebut dan mengaku sudah menikah siri dengan Inara Rusli sejak 7 Agustus 2025 dengan alasan “menghindari zina”.

Insan juga mengeklaim bahwa kedekatan mereka berawal dari proyek bisnis, bukan kajian keagamaan seperti rumor yang beredar. 

Ia bahkan menyebut merasa nyaman dengan Inara karena “kelembutannya”, serta mengaku kerap diblokir oleh istrinya, Mawa, sebelum semua masalah mencuat.

Namun pada 28–29 November 2025, Inara Rusli melalui kuasa hukumnya, Putra Kurniadi, membantah banyak pernyataan Insan. 

Ia menegaskan bahwa Insan mengaku sudah bercerai dari Mawa ketika pertama kali mendekatinya. 

Inara baru mengetahui status asli Insan beberapa hari setelah menikah siri, setelah Mawa menghubungi dirinya secara langsung. 

Inara menyatakan bahwa ia tidak pernah berniat menjadi istri kedua maupun “madu”, merasa dijebak, dan meminta maaf kepada publik atas kisruh ini. 

Kuasa hukumnya juga menegaskan bahwa Inara adalah korban kebohongan, bukan pelaku.

Menurut penjelasan Kirdi Putra yang diunggah dalam kanal YouTube Cumicumi, ekspresi dan bahasa tubuh Inara Rusli saat angkat bicara menunjukkan perpaduan antara nervous dan rasa malu yang berusaha ia kendalikan. 

Gestur kecil seperti jari yang bergerak gelisah, tarikan napas yang diatur, hingga tenggorokan yang sering dibetulkan menjadi indikator kuat bahwa Inara berada di bawah tekanan emosional.

Gerakan bahu yang sedikit membungkuk dan postur tubuh yang tertutup juga dinilai sebagai upaya Inara menyembunyikan rasa malu. 

Meski tampil sebagai pihak yang dirugikan, rasa malu itu tetap muncul karena masalah pribadinya terpaksa menjadi konsumsi publik.


Pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra, ikut menyoroti klarifikasi Inara Rusli. (Sumber: YouTube Cumicumi)

Kirdi Putra menjelaskan, “Buat saya yang ditampilkan oleh Inara saat itu adalah gabungan antara nervous sama malu sih dengan dia menghindari banyak paparan visual dari orang lain di depannya. Dia kan kebanyakan nunduk tuh. Jadi dia menghindari orang melihat dia dan dia melihat orang lain dan juga dari gerakan tangan segala macam. Dia nervous nunggu saat dia perlu memberikan statement buat saya gitu.”

Ia juga menambahkan, “Yang ditampilkan oleh Inara adalah gabungan dari dua emosi yaitu nervous dan buat saya yang satu lagi tidak terlalu terlihat tapi ya kurang lebih sebetulnya bisa dilihat dari situ bahwa dia itu malu yang dilakukan oleh Inara.”

Kirdi menyebut bahwa ekspresi nervous Inara terasa konstan dari awal hingga akhir pernyataan, “Ekspresi yang dimunculkan oleh Nara masih ekspresi nervous sih. Sekali lagi buat saya bisa jadi nervousnya karena dia harus memberikan statement di akhir. Itu yang terpikirkan nama dia. Ya, kecuali statementnya di awal baru kuasa hukumnya itu menjelaskan segala macam. Saya rasa mukanya Inara lebih santai.”

Dan ia menegaskan dugaan mengenai ketakutan Inara untuk salah bicara, “Tapi ini kan enggak. Tetap konsisten terus sampai dia memberikan statement. Bisa jadi saya merasa bahwa dia takut salah ya. Dia takut kemudian malah jadi berantakan dengan skenario yang sudah disusun.”

Analisis Kirdi Putra menunjukkan bahwa kemunculan Inara Rusli bukan sekadar momen klarifikasi, tetapi juga gambaran tekanan psikologis yang dialaminya. 

Di balik keberanian sekaligus keterpaksaan untuk menjelaskan kebenaran, gestur dan ekspresi Inara memancarkan beban emosional yang nyata. 

(anf)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral