Dinda Amelia Tanjung Curhat di Podcast dan Medsos, Arief Juntara Bantah Narasi Selingkuh dengan Psikolog dan Karyawan

Dalam sejumlah foto yang diunggah, Owner brand Beazt Footwear itu menjelaskan bahwa, perceraian dengan Amelia pada akhir Mei 2025. Kebetulan keduanya sudah tidak tinggal seatap sejak awal 2025.

"Alasan kenapa gua pergi dari rumah itu karena gua cemburu sama kedekatannya dengan seorang pengacara. Menurut gua udah di luar batas profesionalitas," katanya.

Tara dan Amelia sempat berbicara baik-baik membahas perpisahan. Hingga kini anak-anaknya belum mengetahui bahwa mereka telah bercerai.

Tara mengaku salah punya hubungan dengan wanita lain setelah ada kesepakatan menjalani hidup masing-masing. Itu terjadi sebelum proses sidang cerai disahkan Majelis Hakim.

Ia menyesali dengan penggrebekan dilakukan mantan istrinya. Video viral memperlihatkan dirinya berduaan dengan wanita lain sebelum dua hari menjalani sidang cerai.

"Tanpa adanya kesepakatan itu sebelumnya, mungkin gua nggak akan berani dekat dengan wanita lain. Tapi tetap, walaupun kami sudah sepakat berpisah, gua mengakui di mata hukum itu tetap salah," jelasnya.

Terkait dugaan selingkuh dengan karyawan inisial D, Amelia menceritakan kepada Denny Sumargo. Ia mulai curiga setelah dilaporkan rekan dan karyawannya melihat gelagat Tara dan D.

Karyawannya sempat khawatir jika melaporkan ke Amelia. Tetapi, sang owner sudah mulai curiga sehingga berani mengungkapkan sebenarnya.

D kebetulan sahabat lama. Tara menjelaskan alasan sering main ke kamar apartemen D lantaran menjadi basecamp perkumpulan teman satu kampung hingga karyawan perusahaannya sendiri.

"Soal perselingkuhan gua dengan mantan karyawan berinisial D, itu hanya sebatas kabar burung atau gosip yang beredar yang mayoritas isinya perempuan. Sudah banyak politik terjadi dan tidak dapat dibuktikan dengan fakta," bebernya.

Terkait dugaan perselingkuhan dengan hypnotherapy atau psikolog, Tara juga membantah tuduhan tersebut. Ia menyayangkan mantan istrinya percaya dengan seorang karyawan perusahaannya.

"Statement ini juga tidak dapat dibuktikan dengan bukti atau fakta," tegasnya.

Ia merasa gerah dengan spekulasi liar merebak di media sosial. Narasi tersebut berujung aduan hukum, Tara membuat laporan polisi ke Polres Metro Depok pada 17 November 2025.