​​​​​​​Sarwendah Akhirnya Buka Suara Soal Konfliknya dengan Ruben Onsu Terkait Debt Collector hingga Jadwal Ketemu Anak

tvOnenews.com, Jakarta — Sarwendah akhirnya angkat bicara terkait kisruh hubungan dirinya dengan mantan suami Ruben Onsu yang belakangan ramai diperbincangkan publik.

Ditemui awak media sebelum bertolak ke Korea Selatan untuk urusan pekerjaan, Rabu (19/11/2025) Sarwendah menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mempersulit komunikasi antara Ruben dengan anak-anak mereka.

Sarwendah mengaku keberangkatannya kali ini merupakan agenda kerja yang sudah dijadwalkan sejak beberapa bulan lalu bersama sejumlah brand serta platform TikTok.

“Seminggu kurang lebih di sana, dan semuanya full kerja. Bahkan sehari bisa live 10 jam,” ujarnya.

Sebelum berangkat, ia mengaku sudah berdiskusi dengan anak-anak dan memastikan mereka mengerti bahwa dirinya sedang bekerja.

Soal Dugaan Sulit Dihubungi, Sarwendah Bantah

Isu yang menyebut Ruben sulit bertemu dengan anak-anak juga disanggah oleh Sarwendah. Ia menjelaskan bahwa komunikasi seharusnya bisa berjalan sederhana melalui pesan singkat.

“Tinggal WhatsApp aku. Kita koordinasi jadwal. Anak-anak juga punya kegiatan, tapi nggak ada yang mempersulit,” katanya.

Soal informasi perubahan nomor telepon Ruben, Sarwendah enggan menjelaskan lebih jauh dan menyebut hal itu bukan ranahnya.

Saat ditanya soal klaim bahwa Ruben sudah dua bulan tidak bertemu anak-anak, Sarwendah memilih berhati-hati.

“Tolong tanyakan ke sana ya. Terakhir komunikasi juga ayah bilang sedang tidak bisa antar,” katanya.

Ia menegaskan urusan jadwal tetap bisa dibicarakan baik-baik tanpa harus melebar ke publik.

Akui Mengalami Tekanan Psikologis Usai Insiden Debt Collector

Sarwendah juga sempat menyinggung kejadian debt collector yang mendatangi kediamannya. Ia mengaku kaget dan merasa tertekan secara mental.

“Kalau kamu perempuan lalu tiba-tiba ada orang datang seperti itu ke rumah, kamu pasti kaget kan? Apalagi aku di rumah sama anak-anak,” ujarnya.

Sarwendah membenarkan bahwa ia sampai harus berkonsultasi dengan psikolog setelah insiden tersebut.

Di akhir pernyataannya, Sarwendah meminta agar konflik ini tidak semakin dibesar-besarkan karena yang paling ia pikirkan adalah kondisi psikologis anak-anak.