Istri Sah Habib Bahar "Labrak" Helwa Bahmid, Perseteruan Soal Status dan Tuduhan Penelantaran Kian Memanas

tvOnenews.com, Jakarta — Media sosial kembali dihebohkan dengan perseteruan antara dua perempuan yang terkait dengan sosok Habib Bahar bin Smith. Konflik ini melibatkan istri sahnya Fadlun Faisal Balghoits, dan seorang mantan model Helwa Bahmid yang merupakan istri siri namun mengaku ditelantarkan.

Drama bermula ketika Helwa mengunggah sejumlah pernyataan di media sosial. Dalam unggahan tersebut, ia mengaku ditelantarkan oleh Habib Bahar, bahkan menyebut sang suami tidak hadir saat dirinya melahirkan. Ia juga merasa tidak mendapatkan bimbingan agama selama menikah.

Namun pernyataan itu langsung dibantah oleh Fadlun. Dalam sebuah video yang beredar, Fadlun dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan menyatakan memiliki bukti bahwa Habib Bahar hadir dalam momen penting tersebut.

“Saya punya bukti. Jangan asal bicara seolah Habib tidak bertanggung jawab,” ujar Fadlun dalam video yang beredar luas di TikTok.

Perseteruan semakin memanas setelah Helwa dan ibunya membalas bantahan tersebut. Mereka menilai Fadlun hanya ingin menutupi fakta sebenarnya. Saling sindir, adu pernyataan, hingga klaim soal kehidupan rumah tangga pun tak terhindarkan.

Janji yang Tak Terpenuhi dan Keluh Kesah Helwa

Dalam unggahannya, Helwa juga membeberkan sejumlah janji yang ia klaim tidak pernah ditepati oleh Habib Bahar, mulai dari rencana umrah, liburan ke luar negeri, hingga pemberian rumah dan kendaraan.

“Semua janji itu nihil. Rumah saja ternyata kontrak,” tulisnya dalam unggahan Instagram.

Helwa juga sempat menunjukkan foto dirinya mengenakan busana pengantin dan duduk di samping Habib Bahar sebagai bukti adanya hubungan pernikahan siri tersebut.

Postingan ini memantik gelombang reaksi dari warganet dan menjadi pemicu terbukanya konflik antara Helwa dan Fadlun di ruang publik.

Tak tinggal diam, Fadlun membagikan sejumlah foto yang ia klaim sebagai bukti bantahan atas pernyataan Helwa. Ia menilai publik tidak boleh langsung percaya pada satu pihak sebelum memverifikasi fakta.