news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Gus Elham Kediri Cium Anak Kecil.
Sumber :
  • dok.tvonenews.com/X endlesstory

Heboh Video Gus Elham Cium Bibir Anak di Pengajian, Psikolog Ingatkan Orang Tua Waspada Tahapan Child Grooming!

Video Gus Elham Yahya cium bibir anak di pengajian jadi sorotan. Psikolog anak ungkap tanda dan tahapan child grooming yang wajib diwaspadai orang tua!
Rabu, 12 November 2025 - 18:04 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Media sosial kembali geger setelah beredar video viral yang memperlihatkan seorang pendakwah muda, Gus Elham Yahya, mencium anak-anak kecil.

Potongan video tersebut memicu kemarahan publik dan menimbulkan kekhawatiran soal perilaku yang dinilai tidak pantas, terlebih karena dilakukan oleh sosok publik yang dikenal sebagai tokoh agama.

Banyak warganet menilai tindakan Gus Elham berpotensi termasuk dalam kategori child grooming, istilah yang menggambarkan proses manipulasi oleh orang dewasa dengan tujuan tertentu.

Dikutip dari kanal YouTube Mommies Daily, psikolog klinis anak Belinda Agustya menjelaskan secara rinci tahapan seseorang yang diduga melakukan child grooming.

Menurutnya, proses tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui tahapan yang terencana dan manipulatif.

“Jadi memang ada prosesnya sampai akhirnya terjadilah yang namanya eksploitasi itu. Yang pertama, tahapannya adalah orang ini memilih dulu dong, mana nih anak-anak yang rentan terhadap eksploitasi. Anak-anak yang mudah diambil kepercayaannya,” ujar Belinda.

Gus Elham Kediri Beri Respons Menohok soal Video Mencium Anak Kecil Diduga Pelecehan: Sekali Lagi...
Sumber :
  • dok.tvonenews.com/Medsos santriasik

 

Ia menambahkan bahwa pelaku biasanya mampu mengenali anak yang terlihat kurang percaya diri atau memiliki hubungan sosial yang terbatas.

“Misalnya anak-anak yang secara sosial tertutup, enggak punya banyak teman, atau kurang dapat kasih sayang dari keluarganya. Nah, anak-anak seperti ini dianggap rentan dan mudah diberi perhatian lebih oleh si pelaku,” lanjutnya.

Tahapan kedua, kata Belinda, adalah building trust.

Di fase ini, pelaku tidak hanya mendekati anak, tetapi juga mencoba menarik simpati dan kepercayaan dari orang-orang di sekitar anak, termasuk orang tua atau pengasuh.

“Jadi bukan hanya sama anaknya, tapi juga sama support system anak di sekitarnya. Si pelaku akan berusaha membangun kepercayaan agar bisa masuk ke ranah emosional anak dan keluarganya. Dia akan berperan seolah pelindung atau penyelamat anak tersebut,” jelas Belinda.

Setelah kepercayaan didapat, barulah masuk ke tahap ketiga pembiasaan perilaku tidak pantas.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral