news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Review Film Pesugihan Sate Gagak: Ritual Mistis, Tawa Gila, dan Kritik Sosial dalam Satu Paket.
Sumber :
  • tangkapan layar instagram bioskop

Review Film Pesugihan Sate Gagak: Ritual Mistis, Tawa Gila, dan Kritik Sosial dalam Satu Paket

Film Pesugihan Sate Gagak hadir sebagai angin segar di tengah deretan film horor Indonesia yang kerap menonjolkan teror dan kegelapan. Kisah Pesugihan Sate Gagak
Sabtu, 8 November 2025 - 17:31 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Film Pesugihan Sate Gagak hadir sebagai angin segar di tengah deretan film horor Indonesia yang kerap menonjolkan teror dan kegelapan. 

Diproduksi oleh Cahaya Pictures dan BASE Entertainment, bersama PK Films, Arendi, Laspro, IFI Sinema, serta Anami Films, film ini menyajikan perpaduan unik antara horor dan komedi yang dikemas ringan namun menggelitik. 

Disutradarai oleh dua talenta muda, Etienne Caesar (EC) dan Dono Pradana, film ini tidak hanya menampilkan lelucon absurd khas dunia stand-up comedy, tapi juga sindiran sosial tentang tekanan ekonomi, ambisi, dan cara manusia mencari jalan pintas menuju sukses. 

“Buat saya, film ini bukan tentang menghalalkan pesugihan, tapi tentang bagaimana orang bisa tersesat ketika terlalu tertekan oleh hidup,” tutur Dono Pradana.

Melansir dari YouTube Ruang Film, kisah Pesugihan Sate Gagak berpusat pada tiga sahabat yang hidupnya serba sulit: Anto (Ardit Erwandha), Dimas (Yono Bakrie), dan Indra (Benidictus Siregar). Ketiganya terjerat utang, cinta yang hampir kandas, dan tekanan ekonomi yang membuat mereka nekat mencoba cara instan untuk keluar dari masalah. 

Saat menemukan buku mantra pesugihan kuno peninggalan kakek Indra, mereka mendapat ide gila: melakukan pesugihan tanpa tumbal dengan menjual sate dari daging burung gagak untuk para makhluk halus. 

Namun, alih-alih mendatangkan kekayaan, para demit justru ketagihan dan antre layaknya pelanggan tetap warung, menciptakan kekacauan konyol yang membuat penonton tertawa sepanjang film.

Film ini berhasil memadukan unsur horor dan komedi dengan ritme yang pas. Ritual pesugihan yang biasanya menyeramkan justru dibuat absurd dan lucu, dari hantu yang doyan sate hingga adegan telanjang yang diubah jadi bahan komedi. 

Ardit Erwandha, yang sudah dikenal lewat gaya komedinya yang cerdas, tampil menonjol. “Berakting komedi sudah biasa saya lakukan, tapi berakting komedi sekaligus horor sambil telanjang, sepertinya cuma akan terjadi di film ini,” ujarnya sambil tertawa.

Yono Bakrie, yang biasanya tampil sebagai aktor pendukung, kali ini mendapat kesempatan langka menjadi pemeran utama. Ia mengaku terhubung secara emosional dengan perannya sebagai Dimas, seorang anak yang berjuang membantu ibunya di tengah kesulitan ekonomi.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral