- Istimewa
Akal Bulus Bripda Waldi ke Keluarga Dosen Cantik EY Akhirnya Terbongkar, Awalnya Dia Bilang…
tvOnenews.com - Kasus pembunuhan dosen cantik di Bungo, Jambi, masih menyisakan duka mendalam sekaligus kemarahan publik.
Di balik tragedi memilukan itu, terungkap bagaimana akal bulus Bripda Waldi, oknum polisi yang ternyata pelaku utama pembunuhan, berusaha menutupi jejak kejahatannya dengan sandiwara yang sangat keji.
Bripda Waldi, anggota Propam Polres Tebo, diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap mantan kekasihnya, dosen cantik bernama EY.
Kasus ini membuat geger masyarakat karena setelah menghabisi nyawa korban, pelaku masih sempat berpura-pura kaget dan bahkan menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban.
Kronologi manipulasi ini terbongkar lewat tangkapan layar percakapan yang beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @jambihits.
Percakapan itu menunjukkan bagaimana Waldi dengan tenang berperan sebagai orang yang tidak tahu-menahu soal kematian EY.
- Tangkapan layar
Dalam chat tersebut, Anis, adik korban, pertama kali mengabarkan kabar duka kepada Waldi.
"Mbak Erni ndak ada lagi bg. Maafin kesalahan Mbak Erni ya bang," tulis Anis dengan penuh kesedihan.
Namun bukannya menunjukkan rasa bersalah, Waldi malah berpura-pura terkejut.
"Maksudnya kk?" balas Waldi, seolah ingin memastikan kebenaran kabar tersebut.
Saat Anis menjelaskan bahwa kakaknya menjadi korban perampokan, Waldi kembali memainkan perannya dengan sangat halus.
"Dirampok bang, Mbk Erni udh gg ada bg. ... pulang sekarang," tulis Anis, mencoba meyakinkan Waldi yang ternyata justru pelaku pembunuhan itu sendiri.
Tak lama kemudian, Waldi mengirimkan pesan belasungkawa.
"Seriusan kk, Innalillahi wainnailaihi rojiun. Turut berduka cita kak, dak nyangka kami ini kak," balas Waldi.
Aksi manipulatif itu disebut sebagai sandiwara paling keji dalam kasus pembunuhan dosen muda tersebut.
Pelaku tidak hanya menutupi kejahatannya, tetapi juga berusaha menciptakan citra bahwa dirinya turut berduka atas kematian sang mantan kekasih.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa pelaku bahkan sempat mengepel lokasi kejadian perkara (TKP) untuk menghapus jejak darah dan sidik jari.