Masih Ingat Istri Syekh Puji yang Pertama? Umi Hani Alhafid Rela Bertahun-tahun Dimadu Sang Suami dengan Gadis Muda yang Lebih Cantik, Ini Kabarnya

Jakarta, tvOnenews.com – Nama Lutviana Ulfa kembali mencuri perhatian publik. Lama tak terdengar kabarnya, istri muda Syekh Puji itu kini aktif membagikan kesehariannya melalui akun Instagram pribadi.

Sosok Ulfa sempat menjadi sorotan nasional pada 2008 silam setelah dipersunting oleh Syekh Puji ketika dirinya masih berusia 12 tahun.

Kala itu pernikahan mereka memicu kontroversi luas karena perbedaan usia yang terpaut jauh, Ulfa 12 tahun dan Syekh Puji 43 tahun.

Pernikahan keduanya menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan hingga membuat Syekh Puji sempat tersandung persoalan hukum.

Namun kini 17 tahun berlalu, Lutviana Ulfa telah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang tampak bahagia menjalani kehidupannya sebagai istri kedua Syekh Puji.

Kini Hidup Harmonis dan Bahagia

Dalam beberapa unggahan terbarunya, Ulfa terlihat kompak dengan istri pertama Syekh Puji Umi Hani Alhafid. Keduanya tampak akur dan sering tampil bersama dalam sejumlah momen keluarga.

Banyak warganet yang terkejut sekaligus kagum melihat kedekatan keduanya. Mereka tampak hidup rukun di lingkungan pondok pesantren milik Syekh Puji.

Sumber Kekayaan Syekh Puji

Tak hanya kehidupan rumah tangganya, publik juga kembali menyoroti sumber kekayaan Syekh Puji yang dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses di Jawa Tengah.

Syekh Puji, yang bernama asli Pujiono Cahyo Widianto, merupakan pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Jannah di Semarang, yang berdiri di atas lahan seluas tujuh hektare.

Di kawasan itu pula berdiri dua rumah megah, satu untuk istri pertamanya, Umi Hani, dan satu lagi untuk Lutviana Ulfa.

Selain mengelola pesantren, sumber penghasilan utama Syekh Puji berasal dari bisnis kerajinan kuningan lewat perusahaan PT Sinar Lendoh Terang (Silenter). Bisnis ini telah lama menjadi penopang ekonomi keluarganya.

Syekh Puji juga dikenal aktif di dunia sosial dan pernah mencoba terjun ke politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD melalui Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2004, meski akhirnya tidak lolos.