Masih Ingat Dukun Cilik Ponari? Batu Ajaibnya Dulu Dipercaya Bisa Obati Segala Penyakit, Kini Nasibnya...

tvOnenews.com - Masih ingat dengan sosok Ponari, bocah asal Jombang, Jawa Timur, yang sempat menghebohkan Indonesia pada tahun 2009?

Bocah bernama lengkap Muhammad Ponari Rahmatullah kala itu dijuluki sebagai dukun cilik karena dipercaya memiliki batu ajaib yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Fenomena Ponari menjadi pembicaraan nasional. 

Ribuan orang datang dari berbagai daerah hanya untuk mendapatkan air yang sudah dicelupkan batu miliknya. 

Banyak yang meyakini, air tersebut memiliki kekuatan penyembuh.

Batu dari Sambaran Petir

Kisah ini bermula saat Ponari masih kecil.

Ia tengah bermain di ladang ketika petir menyambar, dan dari peristiwa itu muncul sebuah batu yang diyakini memiliki kekuatan gaib.

Warga sekitar menilai, batu tersebut datang sebagai “batu petir” yang membawa berkah penyembuhan.

Kabar soal Ponari dan batu ajaibnya menyebar begitu cepat. 

Dalam waktu singkat, rumah Ponari dipadati ribuan orang yang datang dengan membawa botol air. 

Air tersebut kemudian dicelupkan dengan batu ajaib Ponari, dan dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Fenomena ini bahkan menyebabkan antrean panjang hingga berjam-jam. 

Banyak orang mengaku merasa lebih baik setelah meminum air tersebut — entah karena keyakinan, sugesti, atau efek psikologis positif yang mereka rasakan.

Hidup Berubah, Kini Sudah Menikah dan Punya Anak

Setelah popularitasnya meredup, Ponari tumbuh menjadi pria dewasa yang memilih hidup sederhana di kampung halamannya, Jombang.

Ia menikah dengan kekasihnya, Aminatus Zahro, pada 1 Agustus 2020 saat usianya baru 21 tahun.

Kabar bahagia itu sempat viral di media sosial dan dibagikan melalui akun Instagram @info_jombang, serta menjadi perbincangan hangat di Twitter.

Banyak warganet yang terkejut, menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat.

Ponari yang dulu dikenal sebagai bocah kecil yang digendong ayahnya saat “mencelupkan batu ajaib”, kini sudah menjadi seorang kepala keluarga.