news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Para pelaku bullying Timothy Anugerah Saputra di Unud.
Sumber :
  • Kolase Istimewa & Tim tvOne

Gara-gara Tragedi Timothy Anugerah Memilukan, Eks Mahasiswa Unud Muak dengan Para Pembully: Saya Malu, Kalian Hina!

Seorang mantan mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali malu karena para pembully diduga menyebabkan mahasiswa Sosiologi Unud, Timothy Anugerah Saputra akhiri hidupnya.
Senin, 20 Oktober 2025 - 11:16 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Seorang mantan mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali menyoroti para pembully mahasiswa Sosiologi Unud, Timothy Anugerah Saputra.

Sorotan tersebut akibat para mahasiswa yang bully berdampak fatal, sehingga Timothy Anugerah mengakhiri hidup usai lompat dari lantai 4 Gedung FISIP Unud.

Albert Christofer, mantan mahasiswa angkatan 2019 merasa malu sebagai lulusan Unud imbas tragedi Timothy Anugerah sangat prihatin.

"Saya Albert, Udayana angkatan 2019, dan saya malu! Turut berduka cita," tulis Albert Christofer dalam unggahan Instagram pribadinya dikutip, Senin (20/10/2025).

Ia tidak habis pikir kenapa Timothy diduga menjadi korban perundungan atau bullying di lingkungan kampus.

Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Sosiologi Unud tewas diduga lompat dari lantai 4 gedung FISIP
Sumber :
  • Instagram @8_11_timothyanugerah & X @republikplus62

 

Menurut penuturannya, sikap para pembully merupakan tindakan bodoh yang membuat mental Timothy terganggu.

"Buat kalian para pembuli, kalian hina dan sangat bodoh," tegas dia.

Pasalnya, Timothy ditemukan meninggal dunia pada Rabu (15/10/2025), ia diduga telah melompat dari lantai empat Gedung FISIP Unud.

Berdasarkan pengakuan dari orang tuanya, Timothy sebelum melompat mengakhiri hidup telah mengalami perubahan perilaku.

Lukas Triana Putra, ayah Timothy Anugerah juga membeberkan bahwa, sang anak diduga kuat sebagai korban bullying oleh sejumlah mahasiswa.

Hal ini terekam sangat jelas setelah tangkapan layar percakapan di sebuah grup WhatsApp bocor di media sosial.

"Bahkan, setelah meninggal pun, kalian masih bisa seperti ini, kalian luar biasa hina!," kata Albert.

Dalam percakapan di grup WhatsApp tersebut, sejumlah mahasiswa mengejek setelah mengetahui Timothy lompat dari gedung.

Ironisnya, ada yang meledek dengan sebuah pesan "nanggung banget kalau b*n*h diri dari lantai 2 yak".

Sebagian lainnya menertawakan atas tindakan ceroboh Timothy yang berujung tewas secara tak lazim.

Sontak, mantan mahasiswa angkatan 2019 itu merasa malu lantaran Unud menerima mahasiswa yang suka bully.

Ia juga menyoroti sikap Unud hanya memberhentikan secara tidak terhormat kepada sekitar enam pembully Timothy dari organisasi mahasiswa (ormawa).

Himapol FISIP Unud 2025 hanya memberhentikan jabatan enam terduga pembully lewat surat resmi ditandatangani Ketua Umum Himapol FISIP Unud 2025, Pande Made Estu Prajanaya pada 16 Oktober 2025.

Beberapa nama terduga pembully yang diberhentikan dari jabatannya, antara lain:

- Wakil Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra, Vito Simanungkalit.
- Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan, Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama.
- Kepala Departemen Eksternal, Maria Victoria Viyata Mayos.
- Wakil Ketua Departemen Minat dan Bakat, Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana.

Dua mahasiswa lainnya yang dijatuhi sanksi akademik oleh pihak kampus bukan dari jurusan Psikologi Unud.

"Saya sangat kecewa dengan Udayana. Wow, kalian hanya melakukan hal ini untuk nyawa yang hilang," sentil Albert kepada Unud.

Ia kemudian menyoroti sikap Maria Victoria Viyata Mayos alias Vita, pembully utama yang lantang meledek kasus kematian Timothy.

"Untuk Anda (Vita), tolong jangan menggunakan bahasa becandaan! Pembulian dan roasting dalam kesenian stand-up adalah dua hal yang jauh berbeda, sekelas mahasiswa penggunaan bahasa Anda sangat bodoh!," singgung Albert kepada Vita.

"Pembelajaran buat kita semua, jangan sampai karena kalian merasa lebih baik dari seseorang, kalian berhak untuk bertindak sesukanya, semakin kalian membully orang, semakin terlihat kebodohan dan pengecutnya nyali kalian," terang dia.

Ia hanya berharap agar tragedi serupa tidak terjadi lagi di lingkungan Unud hingga lembaga pendidikan lainnya.

"Saya paham, kita semua pernah menjadi bodoh dan salah langkah, semoga tidak ada lagi kejadian terhina seperti ini lagi di semua tingkat lembaga pendidikan," tukasnya.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral