- Timnas Indonesia
Top Round 4: Eks Wasit Timur Tengah Melongo Lihat Penalti Timnas Indonesia, Irak Harus Ikhlas Terima Kenyataan Pahit, Media Arab Saudi Curiga dengan Gelagat Patrick Kluivert Jangan-jangan
Kinerja wasit asal Kuwait itu bahkan dinilai cukup adil, mengingat tekanan besar yang datang dari publik tuan rumah.
Sayangnya, dua gol Kevin Diks dari titik putih belum cukup menyelamatkan Indonesia dari kekalahan 3-2. Kini, pasukan Kluivert harus menang telak melawan Irak jika ingin menjaga asa menuju Piala Dunia 2026.
2. Gara-gara Timnas Indonesia, Irak Harus Ikhlas Terima Kenyataan Pahit
Artikel kedua menyoroti efek domino dari laga Indonesia vs Arab Saudi terhadap posisi Irak di klasemen sementara Grup B.
Disebutkan bahwa hasil pertandingan ini memaksa Irak menerima “kenyataan pahit” karena peluang mereka ikut terpengaruh.
- Antara/Galih Pradipta/aww
Menurut laporan, baik Arab Saudi maupun Indonesia terlalu fokus mempersiapkan laga satu sama lain hingga mengabaikan pertandingan berikutnya melawan Irak. Bahkan media Arab Saudi, Arriyadiyah, lebih banyak membahas strategi menghadapi Indonesia dibanding lawan lainnya.
Kondisi ini membuat Irak seperti diabaikan di tengah hiruk-pikuk persaingan menuju Piala Dunia. Padahal, secara matematis, kemenangan atas Irak menjadi krusial bagi Indonesia untuk tetap bersaing di papan tengah.
Di sisi lain, Arab Saudi juga menargetkan tiga poin dari laga ini sebagai syarat aman menuju putaran berikutnya. Dengan situasi yang makin sengit, laga melawan Irak disebut akan menjadi “penentu nasib” baik bagi Timnas Indonesia maupun rival-rivalnya di zona Asia.
3. Media Arab Saudi Curiga dengan Gelagat Patrick Kluivert: “Jangan-jangan Timnas Indonesia Akan…”
Artikel ketiga yang tak kalah menarik datang dari media Arriyadiyah, yang menyoroti perubahan taktik pelatih Patrick Kluivert.
Media tersebut menulis bahwa pelatih asal Belanda itu mulai menerapkan filosofi bermainnya sendiri, berbeda dari gaya defensif era Shin Tae-yong.
{{imageId:372814}}
“Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, memulai petualangannya bersama tim nasional sepak bola Indonesia tanpa melakukan penyesuaian apa pun terhadap pendekatan taktis pendahulunya. Namun, baru-baru ini ia mulai menerapkan filosofinya sendiri melalui dua pertandingan uji coba,” tulis Arriyadiyah.