Soekarno Dipercaya Punya Kekuatan Gaib sampai Sisa Makanannya jadi Rebutan, Mantan Istrinya Jelaskan Kalau Itu...

Jakarta, tvOnenews.com – Kisah hidup Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno memang tak pernah lekang oleh waktu.

Dari sepak terjang politik, kharisma, hingga mitos soal kekuatan gaib, sosok Bung Karno selalu menjadi bahan perbincangan publik.

Dalam sebuah tayangan YouTube milik Bucek Lie, Yurike Sanger salah satu mantan istri Bung Karno mengungkap pengalamannya secara langsung mengenai mitos yang berkembang di masyarakat tentang sang proklamator.

Menurut Yurike rasa kagum masyarakat Indonesia terhadap Bung Karno begitu besar, hingga sering muncul anggapan bahwa beliau memiliki kekuatan di luar nalar.

"Kayak sugesti karena saking mereka cinta, respek, dan memuja Bung Karno, sampai mereka merasa ada sesuatu di balik Soekarno," kata Yurike Sanger.

Saking kagumnya masyarakat kala itu, bahkan sisa makanan Bung Karno pun sering jadi rebutan. Banyak yang percaya dengan memakannya, seseorang bisa mendapat kekuatan gaib.

"Mereka itu sampai merasakan sendiri seperti ada kekuatan gaib bahwa dengan makan sisa itu bisa merasakan sesuatu," ungkapnya.

Meski banyak mitos beredar, Yurike menegaskan bahwa kharisma Soekarno bukan berasal dari ilmu gaib, melainkan dari kepribadian dan wibawanya yang alami.

Contohnya saat Bung Karno berpidato, publik begitu terpikat hingga rela menghentikan aktivitas mereka hanya untuk mendengarkan.

"Kalau pidato meski di radio, orang itu sampai ada yang berhenti kerja hanya untuk mendengar pidato Soekarno. Sebegitu kharismanya beliau sebagai seorang presiden," tutur Yurike.

Tak hanya soal aura gaib, Yurike juga menepis rumor lain seperti uang Soekarno yang disebut bisa menghentikan hujan bila dikipas-kipaskan. Menurutnya kabar itu hanya candaan belaka.

"Mungkin pawang hujan yang kipas-kipas. Kalau di Indonesia ada kan pawang hujan. Itu mungkin lucu-lucu atau pawang hujan," jelasnya.

Yurike menambahkan selama mendampingi Bung Karno, ia tidak pernah melihat suaminya melakukan semedi atau meditasi. Justru sebaliknya, Soekarno dikenal taat menjalankan ibadah.