- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Penting, Tips Kelola Uang Agar Tak Jebol Saat Mudik Lebaran
Sleman, DIY - Pemerintah Indonesia tahun ini resmi memperbolehkan masyarakat untuk mudik lebaran setelah dua tahun dilarang. Mudik menjadi tradisi warga setiap menjelang Idul Fitri untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.
Namun tradisi mudik biasanya menguras uang di kantong dan tabungan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Selain biaya transportasi, para pemudik biasanya akan mengeluarkan uang untuk berbelanja pakaian baru, kue lebaran, hingga bagi-bagi uang lebaran kepada keluarga terdekat.
Lalu bagaimana cara mengatur keuangan saat mudik lebaran agar tidak jebol?
Pakar perencana keuangan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Eddy Junarsin, mengatakan, umumnya pengeluaran seseorang pada saat mudik lebih besar dibanding pendapatannya selama satu bulan. Akan tetapi pengeluaran tersebut dapat ditutup dari hasil pemasukannya selama 11 bulan lainnya.
"Ada bulan-bulan tertentu misalnya Hari Idul Fitri dan musim anak masuk sekolah pengeluaran di atas penghasilan sehingga terjadi defisit. Namun dihitung secara total tahunan, bisa ditutupi. Karenanya perlu ada dana yang ditabung sebelumnya," kata Eddy dalam laman resmi UGM dikutip, Kamis (21/4/2022).
Eddy menjelaskan ada tiga faktor yang harus diperhatikan untuk mengelola perencanaan keuangan yang baik. Yakni proteksi keuangan (financial protection), proteksi kekayaan (wealth protection), dan distribusi kekayaan (wealth distributor).
Meski tiga pilar ini bisa berlaku untuk setiap orang, tapi dalam praktiknya tidak mudah. Hal ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi keuangan masing-masing individu.
Untuk proteksi keuangan, merupakan kondisi keuangan di mana kita punya cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan. Oleh karenanya minimal 10 persen dari total pendapatan setiap bulan sebaiknya ditabung.
"Uang yang ditabung selain bisa dijadikan dana simpanan, namun juga bisa diperuntukkan untuk kegiatan investasi. Bahkan dana tabungan itu bisa dijadikan untuk menutupi pengeluaran selama mudik. Kedisiplinan sangat penting untuk menabung," papar Eddy.
Selain menabung, masyarakat juga harus berhitung cermat soal hutang. Eddy menyebut, rasio hutang yang sehat itu persentase maksimalnya hanya 35 persen dari total pendapatan.
"Maksimal cicilan hutang kita hanya 35 persen dari take home pay. Sisanya untuk pengeluaran rutin," terangnya.