- Instagram Raffi Ahmad
Hitung-hitungan Pajak Raffi Ahmad, dari Harta Triliunan Cuma Bayar Rp1 Miliar Buat Publik Heran: Aneh...
tvOnenews.com - Nama Raffi Ahmad kembali jadi bahan pembicaraan hangat publik.
Bukan soal karier cemerlangnya di dunia hiburan, melainkan isu panas yang menyeretnya pada dugaan penggelapan pajak.
Sosok yang kerap dijuluki Sultan Andara ini dikenal memiliki kekayaan fantastis, bahkan disebut-sebut tembus lebih dari Rp1 triliun.
Namun, di tengah sorotan itu, justru muncul tudingan bahwa pajak yang ia setorkan tidak sebanding dengan jumlah aset yang dimilikinya.
Isu ini mencuat setelah pernyataan Kisman Latumakulita dalam sebuah podcast yang menyinggung soal kewajiban pajak seorang figur publik sekaligus pejabat negara.
Kisman menyebut, jika benar kekayaan Raffi Ahmad mencapai Rp1 triliun lebih, maka seharusnya pajak yang ia bayarkan juga dihitung secara progresif, bisa mencapai ratusan miliar.
“Karena Pak Raffi Ahmad itu aset kekayaan dia di LHKPN itu 1 triliun lebih. Tapi dugaan dia bayar pajak itu cuma 1 miliar,” kata Kisman dalam Podcast Roemah Pemoeda.
Lebih lanjut, Kisman menyatakan bahwa hal ini sangat memprihatinkan jika benar adanya.
Sebab, menurutnya, seorang pejabat publik harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat, termasuk dalam urusan kepatuhan pajak.
"Untuk pejabat negara itu aib. Harusnya kalau dia dengan aset LHKPN itu 1 triliun lebih, dia bayar pajak itu progresif. Sepertiga dari itu adalah untuk bayar pajak,” imbuhnya.
Menurut perhitungan Kisman, jika benar harta kekayaan Raffi Ahmad mencapai Rp1 triliun, maka setidaknya pajak yang harus ia bayarkan berada di kisaran Rp330 hingga Rp340 miliar.
Namun dugaan yang berkembang justru menyebut angka pajak yang disetor Raffi hanya sekitar Rp1 miliar.
“Ini bukan karakter contoh dari aparatur negara yang baik. Di negara-negara Barat Amerika dan Eropa, ini adalah aib bagi pejabat publik,” ucap Kisman lagi.
Tidak berhenti di situ, host podcast, Ilham Rasul, bahkan mendorong agar pemerintah serius mengusut kasus semacam ini dengan membentuk satgas khusus pajak untuk pejabat negara.
“Bagus juga kalau tiba-tiba presiden membentuk satgas untuk mengusut pejabat negara itu,” tegasnya.
Isu ini langsung menyebar cepat di media sosial dan memancing beragam komentar warganet.
Banyak yang merasa ada kejanggalan dari perhitungan pajak tersebut.
Beberapa bahkan menilai tudingan ini lebih banyak dipenuhi asumsi tanpa dasar yang jelas.
"Tapi kalo harta 1T bayar pajaknya 340 miliar mah abis dong hartanya. Pajak doang 34%," komentar netizen di X.
"Ini yang ngitung asbun, kekayaan 1T pajak 340M itu mah pemerasan. 3 tahun bayar pajak langsung habis kekayaannya," kata yang lain.
Bahkan ada pula yang menilai perhitungan pajak seharusnya tidak berdasarkan total aset kekayaan, melainkan dari pendapatan tahunan.
“Kekayaan 1T tapi pajak sepertiga dari aset? Si Raffi kurang backing atau gimana sih, Lagian aneh banget, pajak kok diambil dari jumlah kekayaan, bukan dari pendapatan tahunan," kata yang lain.
Di sisi lain, ada juga suara sinis dari publik yang menyinggung keputusan Raffi Ahmad terjun ke dunia politik setelah sukses besar di dunia hiburan.
“Udah enak kaya karena hasil shooting sekeluarga malah ke politik. Orang pinter juga bisa ketularan gak pinter kalo terjun apalagi yang gak punya bekel, ya dijadiin boneka,” tulis netizen lain.
Isu dugaan penggelapan pajak ini pun menjadi perbincangan luas.
Sebagian publik merasa perlu adanya klarifikasi resmi dari pihak terkait, termasuk dari Raffi Ahmad sendiri maupun otoritas perpajakan.
Namun, sebagian lain justru menilai kabar ini janggal dan terkesan mengada-ada.
Sampai kini, Raffi Ahmad sendiri belum memberikan pernyataan langsung mengenai isu panas tersebut. (adk)