- Istockphoto
Sinergi Pendidikan Tinggi dan dan Industri untuk Generasi Unggul, Kunci Membangun SDM Berdaya Saing Global
tvOnenews.com - Perkembangan pendidikan tinggi di dunia saat ini semakin menitikberatkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai motor utama pembangunan.
Menurut data UNESCO (2023), lebih dari 220 juta mahasiswa di seluruh dunia terdaftar di perguruan tinggi, dengan peningkatan signifikan pada bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM).
Pergeseran orientasi ini menuntut perguruan tinggi untuk tidak hanya berfokus pada transfer ilmu, tetapi juga membangun kapasitas riset dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Di Indonesia, pendidikan tinggi memiliki payung besar yang dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam laporan 2024 menyebutkan bahwa peningkatan kualitas riset dan inovasi mahasiswa masih menjadi tantangan besar.
Salah satu strategi yang ditempuh adalah mendorong perguruan tinggi untuk menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), sehingga lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Contoh penerapan nyata terlihat dalam berbagai kolaborasi kampus di Indonesia dengan perusahaan BUMN maupun swasta. Misalnya, kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PLN dalam riset energi terbarukan, atau Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Telkom Indonesia dalam pengembangan teknologi digital.
Kolaborasi seperti ini terbukti meningkatkan kompetensi mahasiswa, memperkaya pengalaman riset terapan, serta membuka peluang kerja lebih luas.
Sejalan dengan tren global dan nasional tersebut, Politeknik Negeri Medan (Polmed) dan PT Surveyor Indonesia (Persero) mengambil langkah strategis dengan menandatangani Nota Kesepahaman terkait penguatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Polmed, Idham Kamil, dan Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, di Aula Direktorat Polmed lantai 5. Acara ini juga dihadiri jajaran pimpinan Polmed serta lebih dari 200 mahasiswa dari jurusan Teknik Sipil, Teknik Konversi Energi, dan Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan.
- Ist
Kerja sama ini diarahkan untuk memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium, memperluas pengalaman praktis, hingga menciptakan ekosistem pembelajaran terapan.
Sandry Pasambuna dalam kuliah umum bertema “Sinergi Akademisi dan Industri: Mencetak Generasi Unggul untuk Daya Saing Global” menegaskan pentingnya mahasiswa memahami tren industri serta mengasah kompetensi yang relevan agar siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Diskusi berlangsung interaktif, dipandu oleh AVP Riset Pemasaran PTSI, Muhrina Hasibuan. Acara diakhiri dengan sesi kuis dan ramah tamah bersama mahasiswa, yang semakin memperkuat atmosfer kolaborasi antara dunia akademik dan industri.
Langkah Polmed bersama PT Surveyor Indonesia ini diharapkan menjadi contoh sinergi nyata yang mampu melahirkan sumber daya manusia unggul, adaptif, dan berdaya saing global. (udn)