- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
YouTuber Mancanegara Gak Habis Pikir Lihat Demo Besar-besaran di Indonesia: Bagaimana Bisa Tenang Kalau Polisi...
tvOnenews.com - Kabar mengenai demonstrasi besar-besaran yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia sudah sampai ke telinga masyarakat luar negeri.
Indonesia kini sedang menghadapi protes massal sejak tanggal 25 Agustus 2025 lalu. Unjuk rasa ini diawali karena keberatan dan amarah masyarakat yang sudah memuncak, akibat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ingin menaikkan gaji para anggota mencapai Rp100 juta per bulan.
Di sisi lain, pemerintah juga sudah mulai menaikkan pajak kepada rakyat, sehingga melihat gaji DPR yang terus meningkat di tengah PHK massal dan keadaan ekonomi yang sulit, membuat banyak orang memutuskan turun ke jalan untuk berunjuk rasa di sejumlah titik.
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Keadaan kian diperparah, ketika mobil taktis (rantis) Brimob berjenis Baracuda melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Kamis (28/8/2025) lalu. Pengemudi ojol tersebut dikabarkan masih dalam penanganan medis.
Namun, nasib naas justru menimpa seorang ojol bernama Affan Kurniawan (21). Affan juga menjadi korban kebrutalan polisi, dimana ia meregang nyawa setelah dilindas menggunakan rantis polisi pada hari yang sama.
Demo besar-besaran itu tak hanya menjadi sorotan nasional, tapi juga publik internasional. Salah seorang YouTuber pemilik akun YouTube Daryl Solis pun turut menyampaikan pandangannya mengenai aksi demo tersebut.
Dalam video yang diunggah ke akun YouTube miliknya pada 31 Agustus 2025, Daryl Solis menonton tayangan berita dari Australian Broadcasting Corporation (ABC), tentang kerusuhan demo yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia.
Daryl Solis menyoroti bagaimana para pendemo kini tidak hanya anti terhadap pemerintah, tapi juga antipolisi.
"Mereka (para pendemo di Indonesia) tentu saja antipemerintah. Namun, mereka sekarang juga menjadi antipolisi," ujar Daryl Solis, dikutip tvOnenews.com pada Minggu (31/8/2025).
- YouTube/Daryl Solis
Daryl juga mengatakan, bahwa situasi seperti ini terjadi karena pemerintah mengabaikan perekonomian, tidak menjalankan pemerintah dengan sebenar-benarnya, hingga rakyat terus ditekan.
"Beginilah keadaan menjadi semakin berbahaya. Namun, tentu saja ada alasan untuk ini. Pemerintah sama sekali mengabaikan perekonomian."
"Indonesia punya ekonomi yang besar di Asia Tenggara. Namun, negara ini tidak dijalankan dengan benar dan penuh dengan korupsi.
"Mereka mencuri dari orang miskin dan memberikannya kepada orang kaya di Indonesia," ujar Daryl.
Daryl juga menyayangkan soal pemerintah yang terus menaikkan pajak hingga harga kebutuhan, padahal di sisi lain gaji rata-rata pekerja di Indonesia saja sangat jauh berbeda dari gaji para pekerja di Britania Raya.
"Mereka (pemerintah) menaikkan harga, menaikkan pajak kepada orang-orang yang bekerja keras di Indonesia yang tidak menghasilkan banyak uang."
"Namun, pemerintah mengambil lebih banyak dari orang-orang yang miskin dan memberikannya kembali kepada diri mereka (pemerintah) sendiri," kata Daryl Solis.
- YouTube/Daryl Solis
Daryl Solis juga menanggapi pernyataan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta masyarakat untuk tetap tenang. Namun, menurut Daryl masyarakat tidak akan bisa tenang jika polisi terus saja bertindak.
"Bagaimana Anda bisa menyerukan untuk tenang, ketika orang-orang sedang berjuang dan Anda mengirim polisi untuk menyerang dan membunuh para protestan?" katanya.
Daryl juga menegaskan bahwa segala tindakan kekerasan memang tidak dibenarkan. Namun, apa yang terjadi di Indonesia saat ini bukanlah hal baru yang terjadi di seluruh dunia.
Demonstrasi seperti ini juga di sisi lain manusiawi, karena ketika pemerintah menempatkan rakyatnya dalam posisi sulit, tapi terus menekan untuk melakukan perintah, pasti akan melawan.
"Mereka (pemerintah) benar-benar menekan rakyatnya saat ini. Mereka (rakyat) tidak memiliki apa pun dan mereka merasa tidak akan kehilangan apa pun.
"Saya tahu ada banyak orang yang tidak menolerasi kekerasan, tentu saja itu tidak baik. Namun, ini yang terjadi. Ini adalah sifat manusia. Ini telah terjadi selama ribuan tahun di seluruh dunia."
"Apabila Anda menempatkan orang dalam posisi di mana mereka tidak akan kehilangan apa pun, mereka akan bersatu dan melawan," ujar Daryl Solis. (ism)