- Istockphoto
Remaja di Era Digital Rentan Jadi Korban Kejahatan Online, Begini Cara Saling Jaga agar Aman Bermedia Sosial
tvOnenews.com - Di era serba digital, media sosial sudah menjadi bagian dari keseharian anak muda, termasuk pelajar sekolah. Platform ini memberi ruang untuk berkreasi, berjejaring, hingga mengekspresikan diri.
Namun, di balik manfaatnya, ada ancaman serius yang patut diwaspadai: keamanan digital. Tidak sedikit kasus kejahatan online yang menyasar remaja, mulai dari perundungan online (cyberbullying), penyalahgunaan data pribadi, hingga modus penipuan yang mengincar generasi muda yang masih rentan.
Contoh kasus nyata dapat terlihat dari maraknya grooming online, di mana pelaku kejahatan memanipulasi identitas untuk mendekati anak-anak atau remaja di media sosial. Selain itu, fenomena phishing dan akun palsu juga sering menyerang pelajar, dengan tujuan mengambil alih akun atau menyalahgunakan data pribadi.
Bahkan, ada laporan mengenai remaja yang mengalami tekanan mental akibat komentar negatif dan ujaran kebencian di dunia maya.
Situasi ini membuktikan bahwa literasi digital tidak lagi bisa ditunda, melainkan harus menjadi prioritas sejak usia sekolah.
Karena itu, penting bagi anak muda untuk tidak hanya aktif menggunakan media sosial, tetapi juga memahami cara menjaga keamanan diri di dunia maya.
Edukasi mengenai penggunaan kata sandi yang kuat, kewaspadaan terhadap tautan mencurigakan, serta kebiasaan untuk tidak mudah membagikan informasi pribadi merupakan langkah awal yang harus ditanamkan sejak dini.
Di sinilah peran berbagai pihak baik pemerintah, lembaga pendidikan, hingga platform digital menjadi penting untuk menciptakan ruang online yang aman, sehat, dan mendidik bagi generasi muda.
Langkah konkret untuk meningkatkan literasi digital ditunjukkan melalui program School Roadshow “Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok” yang digelar oleh TikTok Indonesia bersama SEJIWA Foundation di SMA Tarakanita 1 Jakarta pada 22 Agustus 2025.
Acara ini menghadirkan diskusi interaktif tentang keamanan online dengan melibatkan siswa, pendidik, kreator edukasi TikTok, serta perwakilan pemerintah.
Program ini mendapat apresiasi dari Alfreno Kautsar Ramadhan, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Kepemudaan dan Start-Up, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga ruang digital remaja.
Melalui PP Tunas untuk menciptakan ruang digital yang aman bagi semua pengguna, sekaligus mengajak generasi muda meningkatkan literasi digital dan membiasakan digital diet demi keseimbangan aktivitas di dunia nyata dan digital.