- Istimewa
Tak Tahan Lagi, Putri Cantik Jhon Kei Cerita Bagaimana Luka Hati Mendalamnya sebagai Anak Preman Legendaris
tvOnenews.com – Nama John Kei kembali jadi sorotan publik usai mendapat remisi dari Lapas Salemba. Preman legendaris yang dijuluki “The Godfather” dari Tanah Kei itu mendapat pengurangan masa hukuman bersama lebih dari seribu narapidana lain dalam rangka HUT ke-80 RI.
Kalapas Salemba Mohamad Fadil memastikan hal tersebut. “Data narapidana menarik perhatian publik yang mendapatkan remisi, Edward Seky Soeryadjaya, Ervan Fajar Mandala, Gregorius Ronald Tannur, John Refra alias John Kei, M.B Gunawan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (19/8/2025).
John Kei sendiri mendapatkan remisi 7 bulan, terdiri dari remisi umum 4 bulan dan remisi dasawarsa 3 bulan atau 90 hari.
- Kolase Tvonenews.com
John Kei, pria kelahiran Pulau Kei, Maluku Tenggara, 10 September 1969, tumbuh dalam keluarga sederhana. Kehidupannya sejak kecil tidak lepas dari kemiskinan dan kekerasan. Sejak remaja, ia kerap berkelahi hingga akhirnya putus sekolah di awal SMA.
Dengan tekad keluar dari kemiskinan, John merantau ke Surabaya, lalu ke Jakarta pada awal 1990-an. Pekerjaan awalnya sebagai satpam klub malam menjadi pintu masuk ke dunia keras ibu kota.
Tahun 1992 menjadi titik balik kelam. Dalam sebuah keributan, ia membacok seseorang hingga tewas. Dari situlah nama John Kei mulai dikenal sebagai sosok berbahaya di dunia malam.
“Saya merasa jago kalau bunuh orang,” katanya blak-blakan dalam program Kick Andy pada 2019.
Namun reputasi John Kei menyisakan luka mendalam bagi anak-anaknya. Putri sulungnya Melan Refra mengaku lebih sering melihat ayahnya di balik jeruji besi ketimbang di rumah.
- Tangkapan layar youtube tvOnenews
“Sepanjang hidup 28 tahun lebih, papah lebih sering di dalam sel daripada di rumah,” ujar Melan dalam wawancara bersama Melaney Ricardo di YouTube, empat tahun silam.
Meski begitu, Melan tumbuh sebagai pribadi santun dan teguh pendirian. Ia menolak memanfaatkan nama besar sang ayah.
“Buat apa juga sombong-sombong. Kalau lo mau temenan sama gue, ya temenan karena gue, bukan karena gue anaknya siapa,” tegas Melan.
Sejak kecil, Melan lebih banyak diasuh ibunya Yulianti Kei yang dikenal sabar dan kuat. Rasa kehilangan sosok ayah kerap ia rasakan.
“Aku merasa jauh dari papah. Baru kemarin aku ikut papah keluar dari Nusakambangan, terus tiba-tiba ada kasus baru lagi. Aku merasa kehilangan,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
- Kolase ANTV News Plus & ANTARA
Meski dikenal bengis, John Kei tetap menunjukkan kasih sayang kepada anak-anaknya. Ia menekankan agar mereka tidak mengikuti jejaknya.
“Tugas bapak cari uang, tugas kalian belajar. Jangan jadi seperti bapak. Dunia ini hanya bisa diubah oleh orang-orang pintar,” pesan John Kei.
Ia juga kerap mendengar pujian dari orang tua teman-teman anaknya. “Mereka bilang, ‘Anaknya John Kei ternyata sopan sekali,’” ucap John dengan bangga.
Sebagai anak sulung, Melan merasa memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi teladan. Pesan ayahnya selalu ia pegang.
“Kamu anak pertama, kamu harus jadi contoh yang baik untuk adik-adik kamu,” kenang Melan.
Dengan penuh keyakinan, ia menutup pengakuannya. “Aku percaya janji Tuhan. Kami akan berkumpul sama-sama. Aku pegang itu,” ujarnya lirih.