- viva.co.id
Tak Lama Lagi Mauro Zijlstra Hadir, Pemain Naturalisasi Lain Ungkap Tantangan Besar di Timnas Indonesia bikin...
Jakarta, tvOnenews.com- Kabar pemain baru, Mauro Zijlstra sudah ramai diperbincangkan, katanya tak lama lagi siap bergabung.
Kehadiran Mauro Zijlstra diharapkan menambah kekuatan lini depan Timnas Indonesia. Hal ini jadi kabar baik sebelum babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- viva.co.id
Mengingat kejadirannya, pemain naturalisasi di Timnas Indonesia pernah mengungkapkan adanya tantangan bagi pemain baru.
Tantangan tersebut, mungkin jarang diketahui masyarakat awam. Namun, sangatlah terasa bagi Pemain naturalisasi atau yang baru bergabung ke Timnas Indonesia.
Pemain naturalisasi ini juga berstatus mualaf, sosoknya sungguh populer di kalangan suporter Timnas Indonesia.
Dengan begitu, kata Pemain naturalisasi ini ada hal yang perlu dipersiapkan untuk pemain baru Timnas Indonesia. Apakah itu?.
- tvOnenews-Taufik Hidayat
Tentu ini bagian dari pengalamannya sebagai pemainnaturalisasi, sempat merasa syok di awal bergabung dengan Timnas Indonesia.
Pengalaman Pemain Naturalisasi
Pemain naturalisasi ini, bernama Ragnar Oratmangoen. Dalam ceritanya ia menjelaskan, yang ia rasakan bisa jadi catatan para pemain baru yang baru bergabung.
Ragnar Oratmangoen yang disapa Wak Haji itu, membagikan kisahnya, bisa jadi bekal Mauro Zijlstra.
Pemain mualaf Timnas Indonesia, Wak Haji menyebutkan tantangan ini bisa mempengaruhi ritme bermain dalam tim.
Berdasarkan pengalamannya, Ia pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia syok dengan gaya bermain bolanya.
Faktanya, gaya bermain di Indonesia dengan sepakbola Belanda berbeda jauh. Katanya, Timnas secara umum menggunakan umpan jauh.
Sehingga harus lebih 'kerja keras' dengan banyak lari. Itu harus berusaha cepat untuk penyesuaian diri.
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap penyerang Timnas Indonesia ini, dipodcast Youtube Soccer77, dikutip Selasa (15/7/2025).
“Di Indonesia, yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Ragnar.
Pasalnya di Belanda kata Ragnar Oratmangoen lebih banyak memainkan umpan pendek. Hal inilah yang jadi tantangannya.