8 Link Video Full Andini Permata yang Bikin Gempar Media Sosial, Identitas Aslinya Sudah Terang Benderang?

tvOnenews.com - Nama Andini Permata turut menyumbang kehebohan jagat maya Indonesia akhir-akhir ini.

Bahkan, hingga kini masih banyak orang yang mencari link video yang memperlihatkan seorang perempuan muda sedang melakukan adegan asusila.

Alhasil, nama Andini Permata dan kasus video tersebut pun masih menjadi sorotan di dunia maya.

Kasus tersebut bermula dari sebuah akun X (Twitter) yang mengunggah video sosok perempuan diduga Andini Permata pada hari Minggu (6/7/2025).

Hal yang membuat video tersebut seketika viral dan menjadi kontroversi adalah karena memunculkan seorang perempuan yang melakukan adegan asusila bersama seorang anak laki-laki, yang belakangan disebut "bocil".

Bocil itu juga turut menjadi perhatian netizen karena diduga merupakan adik kandung dari Andini Permata.

Dari situlah muncul beragam komentar yang meminta link video full yang menampilkan aksi sosok Andini Permata tersebut.

Tak cuma di X, netizen dari platform media sosial lain, seperti TikTok dan Telegram juga ikut memburu link video full tersebut yang disebut punya durasi 2-3 menit.

Sebelumnya, disebut-sebut ada empat video syur Andini Permata. Terbaru, fenomena yang berkembang diduga ada delapan video syur yang kian diburu oleh banyak netizen.

Memang, ada sejumlah akun yang ikut membagikan link yang diklaim berisi beberapa video syur Andini Permata.

Namun, publik tetap harus waspada karena tautan-tautan yang tersebar tadi mungkin saja hanya sebagai umpan jebakan yang justru merugikan Anda sendiri.

Sebab, bukan tidak mungkin jika link-link video seperti itu justru berisi iklan palsu, spyware, hingga malware yang tanpa Anda ketahui diam-diam mengakses data pribadi Anda, tanpa Anda ketahui.

Dengan kian masifnya orang yang penasaran dan mereka yang turut membagikan link yang diklaim sebagai kumpulan video syur Andini Permata, sebagai tanggapan, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah merilis peringatan kepada masyarakat.

Dalam pernyataannya, Kominfo mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergoda dan sembarangan mengklik tautan yang tersebar luas dan tak diketahui sumbernya.