news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Agam Rinjani, sosok relawan SAR pengangkut jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins di Gunung Rinjani.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier & Instagram/@agam_rinjani

Perjuangan Agam Rinjani Buru-buru Naik Gunung Rinjani Demi Evakuasi Juliana Marins: Aku Bawa Kabur Motor Polisi

Agam Rinjani menceritakan perjuangan ketika naik ke puncak Gunung Rinjani untuk evakuasi Juliana Marins, pendaki asal Brasil terperosok ke jurang 600 meter.
Rabu, 2 Juli 2025 - 07:05 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Agam Rinjani menceritakan perjuangan dirinya ketika naik ke puncak Gunung Rinjani untuk menolong Juliana Marins.

Nama Agam Rinjani mencuri perhatian dunia sejak berhasil mengangkat jenazah pendaki asal Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins.

Agam Rinjani dan tim SAR gabungan rescue jasad Juliana Marins setelah empat hari korban terperosok ke jurang Gunung Rinjani.

Awal mula insiden berlangsung saat Juliana Marins dan teman-temannya hendak menuju puncak Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025.

Namun, Juliana Marins kelelahan, sedangkan teman-temannya ditemani seorang guide, Ali Musthofa menuju puncak Gunung Rinjani.

Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi terhadap korban yang jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok Timur, Provinsi NTB.
Sumber :
  • Antara

 

Ketika sang guide kembali, Juliana tidak ada dan diketahui terperosok ke jurang kedalaman 200 meter dari tanda cahaya senter korban.

Berkat perjuangan Agam Rinjani dan tim SAR gabungan, jasad Juliana Marins ditemukan meninggal dunia pada 25 Juni 2025.

Di balik kesuksesannya evakuasi Juliana Marins, Agam Rinjani bercerita perjuangan menuju Gunung Rinjani sangat berat.

"Aku dengar ada pendaki jatuh, waktu itu aku masih di Jakarta. Malamnya aku main ke teman-teman di Jakarta dulu," kata Agam Rinjani dilansir tvOnenews.com dari podcast YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (2/7/2025).

Hati Agam Rinjani tenang mendengar posisi korban ditemukan terjatuh di jurang kedalaman 200 meter dari flying camp.

Tetapi, Agam masih penasaran, IA menghubungi tim SAR Lombok Timur yang melaporkan Juliana terperosok saat ke puncak Rinjani.

"Belum ternyata, korbannya hilang. Aku tanya lagi pakai HT yang dibentuk untuk menjaga Rinjani, saya hubungi korbban benar hilang," tuturnya.

Agam gelisah akibat korban terlalu lama di tebing, ia mengajak Herna Hadi Prasetyo alias Tyo Survival untuk segera terbang ke Lombok.

Saat itu, Agam tengah berada di Jakarta karena diundang untuk mengetes brand kebutuhan rescue di Gunung Rinjani.

Namun, Agam memiliki kendala, ia dan Tyo Survival harus hadir di sebuah acara di Bogor.

Selepas itu, Agam dan Tyo segera membeli tiket pesawat, namun kehabisan sehingga harus menunda penerbangan ke Lombok.

"Jadi, aku menghitung kebutuhan di sana, peralatan pribadi di rumah kurang. Makanya aku ke Bandung sekalian pinjam alat," jelasnya.

Berdasarkan beberapa video viral di media sosial, Agam sudah dicecar netizen Brasil ketika mengendarai mobil menuju bandara.

"Aku mau buka lagi (Instagram), aku dipanggil harus disuruh naik pesawat. Baru mau buka lagi, aku dimarahi pramugari," ucapnya.

Tiba di Lombok, ia terkejut pihak keluarga Juliana menghubungi dirinya sehingga harus segera sampai ke Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGN).

"Aku mau cepat ke sana butuh kendaraan paling cepat, aku sempat tanya ada helikopter jemput saya buat ke atas biar nggak jalan kaki lagi," terangnya.

Alih-alih keinginan tersebut terwujud, ia harus menyewa mobil untuk tiba ke Basecamp Sembalun.

Di Kota Mataram, Agam masih kekurangan tali karmantel, kebetulan peralatan tim Basarnas di flying camp juga kurang.

Ia bersyukur dapat pinjaman alat sesuai kebutuhan dan langsung tancap gas ke Basecamp Sembalun.

"Aku suruh porter duluan bawa tali dan peralatan biar sampai duluan. Aku pulang ke rumah buat bawa persiapan makanan seminggu," katanya.

Hal paling mengejutkan ketika ia dan Tyo Survival lari terburu-buru untuk naik ke lokasi flying Gunung Rinjani.

"Saking cepatnya sampai kami bawa lari motor polisi, aku bilang 'mas pinjam motornya ya'. Kita langsung ambil kuncinya saking buru-burunya," kelakar dia.

Ketika tiba di flying camp, prediksi Agam melihat sketsa titik lokasi terjatuhnya Marins meleset.

Ia tidak menyangka kemiringan tebing kedalaman 200-600 meter sangat curam, sehingga harus benar-benar safety.

Beruntungnya, ia dipercaya turun paling bawah, alhasil menemukan jasad Juliana Marins yang sudah berlumuran darah dan meninggal dunia.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral