news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi larangan di bulan Suro menurut kepercayaan Jawa.
Sumber :
  • Pexels/etienne-marais

5 Larangan di Bulan Suro yang Dipercaya Masyarakat Jawa: Jika Dilanggar, Membawa Petaka

Berikut 5 larangan di bulan Suro yang menjadi kepercayaan masyarakat Jawa, jika dilanggar bisa membawa petaka. Apa saja?
Jumat, 27 Juni 2025 - 05:05 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Bulan Suro atau yang bertepatan dengan Muharram dalam kalender Hijriyah, menjadi salah satu bulan paling sakral dalam tradisi masyarakat Jawa

Lebih dari sekadar penanggalan, bulan ini sarat akan nuansa spiritual, perenungan, dan ritual-ritual adat yang diwariskan secara turun-temurun. 

Di balik kekhusyukan itu, terselip berbagai larangan atau pantangan yang diyakini memiliki konsekuensi serius jika dilanggar.

Ilustrasi Malam 1 Suro
Sumber :
  • YouTube/NadiaOmara

 

Sebagian orang menganggapnya mitos, namun bagi masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai leluhur, larangan di bulan Suro bukan sekadar tradisi kosong. 

Ada kepercayaan bahwa melanggar pantangan ini bisa mendatangkan musibah, kesialan, bahkan gangguan dari alam gaib.

Apa saja larangan di bulan Suro dalam tradisi Jawa? Simak selengkapnya.

1. Menggelar Hajatan Besar

Masyarakat Jawa percaya bahwa bulan Suro adalah bulan sakral, bukan untuk bersuka ria. 

Mengadakan hajatan seperti pernikahan, sunatan, atau pesta lainnya dianggap bisa mendatangkan kesialan.

Bahkan asyarakat banyak yang menghindari pernikahan saat bulan Suro karena diyakini pernikahan tersebut tidak akan langgeng.

Ilustrasi pindah rumah
Sumber :
  • Pexels/MART PRODUCTION

 

2. Pindah atau Membangun Rumah

Pindahan dan pembangunan rumah sangat dihindari pada bulan Suro bagi masyarakat Jawa.

Orang Jawa meyakini bahwa itu bisa “mengundang” energi negatif, seperti sakit mendadak, rezeki seret, atau gangguan spiritual.

3. Bepergian Jauh Tanpa Alasan Mendesak

Perjalanan jauh selama Suro, khususnya pada malam 1 Suro, dipercaya meningkatkan risiko kecelakaan dan gangguan makhluk halus. 

Masyarakat banyak yang memilih tetap di rumah, berdoa dan merenung.

Tradisi ojong warga lumajang digelar setiap bulan suro
Sumber :
  • tvOne - wawan sugiarto

 

4. Keluar Rumah di Malam 1 Suro

Malam pertama Suro disebut sangat wingit (keramat). 

Keluar rumah tanpa kepentingan diyakini bisa mendatangkan marabahaya, karena arwah leluhur dan makhluk halus sedang berkeliaran.

5. Berbicara Kasar, Bertengkar, atau Membuat Keributan

Energi bulan Suro dianggap lebih peka terhadap ucapan dan emosi manusia. 

Mengeluarkan kata-kata kotor, memaki, bertengkar, semuanya dipercaya cepat dikabulkan oleh entitas halus atau mendatangkan karma buruk.

Menurut perspektif budaya, larangan ini bukan semata mitos, tetapi bentuk kearifan lokal yang menekankan kehati-hatian, introspeksi, dan penghormatan terhadap nilai spiritual dibanding waktu lainnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:27
01:10
06:16
06:12
05:12
11:20

Viral