- instagram Nathan Tjoe A On
Setelah Dipecat Swansea, Nathan Tjoe-A-On Kini Justru Ganti Profesi Jadi....
tvOnenews.com - Kisah Nathan Tjoe-A-On, pemain Timnas Indonesia berdarah Belanda, kini menarik perhatian publik usai statusnya resmi menjadi pemain tanpa klub.
Setelah kontraknya diputus secara sepakat oleh Swansea City, Nathan kini tengah menjalani fase baru dalam hidupnya—bukan di lapangan hijau, melainkan di dunia fesyen.
Ia diketahui aktif mempromosikan merek pakaian miliknya sendiri dan bahkan menjadi model untuk produknya.
Kontrak dengan Swansea City Diputus Lebih Cepat
Keputusan Swansea City untuk memutus kontrak Nathan diumumkan pada Kamis, 19 Juni 2025 melalui laman resmi klub.
Padahal, kontraknya semula masih berlaku hingga 30 Juni 2026. Dalam pernyataan klub disebutkan:
- instagram Nathan Tjoe A On
“Swansea City dapat mengonfirmasi bahwa Nathan Tjoe-A-On telah meninggalkan klub setelah terjadi pemutusan kontrak secara mutual.”
Selama memperkuat Swansea City, Nathan memang minim mendapatkan kesempatan bermain.
Menurut data dari Transfermarkt, pemain berusia 23 tahun ini hanya tampil sebanyak tiga kali di semua kompetisi sejak bergabung.
Minimnya jam bermain membuat masa depannya bersama klub Liga Champions Inggris itu berada di ujung tanduk hingga akhirnya disepakati pemutusan kontrak.
Dari Bek Sayap Jadi Pebisnis Fesyen
Usai tak lagi terikat kontrak dengan klub, Nathan pun menjadi sorotan. Bukan karena berita kepindahan ke tim baru, tetapi karena kini ia justru aktif mempromosikan brand fesyen miliknya.
- instagram Nathan Tjoe A On
Melalui akun Instagram pribadinya, Nathan terlihat sibuk menjadi model dari lini pakaian yang ia kelola sendiri.
Unggahan tersebut memperlihatkan Nathan mengenakan berbagai produk dari brand-nya sendiri. Meski brand tersebut sudah ia bangun sejak beberapa waktu lalu, promosi baru terlihat lebih gencar setelah dirinya resmi berstatus tanpa klub.
Ia tampaknya serius mengembangkan bisnis fesyen ini sebagai alternatif penghasilan sembari menanti tawaran klub baru.
Reaksi netizen pun beragam. Ada yang memberikan dukungan atas keputusan Nathan menekuni bisnis, tetapi tak sedikit pula yang melontarkan komentar bernada sindiran.