- Kolase tvOnenews.com/Rika Pangestri & Tangkapan layar YouTube
Hercules Tiba-tiba Sesalkan GRIB Jaya Dituduh sebagai Ormas yang Selalu Berulah kepada Masyarakat: Kalau Kita Salah...
Jakarta, tvOnenews.com - Hercules sangat menyesali banyak pihak yang sengaja mendiskreditkan ormas GRIB Jaya selalu berulah kepada masyarakat.
Belakangan ini, anak buah Hercules di GRIB Jaya menggegerkan karena disebut meresahkan masyarakat.
GRIB Jaya mulanya disorot adanya indikasi pembakaran mobil polisi di Depok, kekisruhan Hercules dan Sutiyoso hingga Purnawirawan TNI lainnya.
Terakhir kali, ormas GRIB Jaya dituding menyoroboti lahan sengketa 12 hektare milik BMKG di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Atas hal ini, Hercules menduga ada golongan yang tidak senang terhadap eksistensi GRIB Jaya sekarang.
- Tangkapan layar YouTube GRIB TV
Usut punya usut, Hercules dalam pidatonya mengerahkan ormas GRIB Jaya bergerak agar memberantas ketidakadilan.
"Saya pesan kepada seluruh anggota GRIB Jaya, kalau takut jangan ikut, kalau ikut jangan takut!," ajak Hercules kepada pimpinan DPD GRIB Jaya se-Indonesia di kediamannya di Indramayu dikutip dari channel YouTube GRIB TV, Senin (9/6/2025).
Kondisi yang menimpa GRIB Jaya membuat situasi Hercules akhir-akhir ini selalu mencekam.
Hercules mengaku suasana belakangan ini menjadikan dirinya kerap kali resah karena atensi publik selalu negatif kepada GRIB Jaya.
Menurutnya, ormas GRIB Jaya tidak seburuk yang dikira karena seluruh anak buahnya berpegang teguh kalau hidup hanya sementara.
"Kita manusia hidup akan berakhir dengan seperti ini. Tetapi, kalau bisa berakhir dengan kebaikan, berakhir dengan hati yang mulia," tuturnya.
GRIB Jaya pegang prinsip sebagai ormas yang tidak bikin kekacauan karena ingin selalu bermanfaat dan hadir di tengah-tengah masyarakat.
Alih-alih keinginan tersebut tercapai, GRIB Jaya dapat ujian bertubi-tubi karena banyak yang framing ormas mengganggu masyarakat.
"Kalau orang buat ini GRIB, orang buat ingus GRIB, orang kentut. Apa ini? Anggota GRIB ini dianggap melanggar hukum," imbuhnya.
Semakin ke sini, pria berusia 57 tahun itu percaya ada dugaan indikasi pihak yang mengerahkan buzzer.
Kehadiran buzzer, kata dia, untuk menciptakan suasana berbahaya kepada dirinya di tengah polemik GRIB Jaya.
"Diframing, terus ada yang mengelola dengan biaya besar untuk supaya bagaimana GRIB itu menjadi redup," paparnya.
Akibat semakin dipandang negatif, Hercules akhirnya mengumpulkan semua pimpinan DPD ormas GRIB Jaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Pada momen Hari Raya Idul Adha 1446 H, Hercules membagikan motivasi untuk mengatasi persoalan merosotnya eksistensi GRIB Jaya.
"Saya kumpulkan sekaligus silaturahmi, mereka walaupun jauh-jauh tapi mereka hadir semua. Saya memberi motivasi, dukungan, semangat bahwa kita tidak boleh takut," bebernya.
Hercules mengimbau selama ormas GRIB Jaya tidak melanggar hukum, maka pihak yang menantang harus dilawan.
"Kita benar kita tidak boleh takut mati, kita benar kita harus lawan orang yang salah. Kalau kita salah, kita takut sama orang," sebutnya.
Arogansi hukum menimpa GRIB Jaya, menurut Hercules, sudah terlampau kelewatan karena dipandang ormas menakuti masyarakat.
Ia menegaskan, rakyat kecil juga harus mendapat keadilan, bukan hanya dari orang kaya dan golongan tertentu.
"Orang boleh bicara begini, begitu, tidak usah takut. Negara ini negara hukum, di mana hukum itu harusnya memberikan keadilan yang sama, keadilan bagi ke atas dan keadilan bagi ke bawah," ucapnya.
"Bukan keadilan hanya untuk orang kaya, sementara orang kecil tidak mendapatkan keadilan," lanjutnya.
"Saya mengajak GRIB, kita kompak untuk melawan orang-orang yang zalim, orang-orang yang merasa kebal hukum. Mari kita kompak dan bersatu untuk melawan," tutupnya.
(hap)