- Kolase tvOnenews
BMKG Segera Bangun Gedung Arsip, Bagaimana Nasib Pedagang yang Sudah Bayar Sewa ke Anak Buah Hercules? Ternyata...
tvOnenews.com - BMKG dikabarkan segera melanjutkan pembangunan gedung arsip yang hampir dua tahun tertunda gegara lahan itu diduduki anak buah Hercules.
Pertanyaan kemudian muncul bagaimana nasib para pedagang yang telah bayar sewa puluhan juta kepada GRIB Jaya untuk berjualan di lahan BMKG itu.
Lahan yang semula diduduki oleh ormas GRIB Jaya dalam beberapa tahun terakhir kini sudah bisa diambil alih oleh BMKG selaku pemilik sah dari aset negara tersebut.
Dibantu oleh pihak kepolisian, BMKG kemudian meratakan sejumlah bangunan hingga menertibkan sejumlah pedagang yang berjualan di lahan itu.
BMKG kemudian bergerak cepat dengan memagari tanah itu karena dikhawatirkan bakal kembali diduduki oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Rencananya, BMKG akan melanjutkan pembangunan gedung arsip yang semula ditekan melalui kontrak multi years dengan durasi 150 hari kalender sejak 24 November 2023.
Hal ini dikonfirmasi oleh Plt. Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG Akhmad Taufan Maulana yang mengatakan jika aktivitas tersebut sempat terganggu.
- Kolase tvOnenews
Menurut Taufan, gedung arsip ini dibuat untuk meningkatkan pelayanan publik dan sejumlah catatan penting lainnya dari kelembagaan BMKG selama ini.
“Fasilitas ini mendukung akuntabilitas dan transparansi BMKG sebagai institusi pemerintah," kata Taufan dikutip dari Antara.
Setelah kabar ini menyeruak, muncul pertanyaan bagaimana nasib dari para pedagang yang sudah bayar sewa untuk berjualan di tempat itu.
Sekadar informasi, dua pedagang mengaku kalau mereka sudah membayar hingga puluhan juta kepada anak buah Hercules untuk berjualan di sana.
Sebelumnya, para pedagang sama sekali tidak mengetahui kalau lahan tersebut ternyata bukan kepemilikan GRIB Jaya, melainkan BMKG.
Menurut pengakuan Darmaji, pedagang seafood, ia telah mengeluarkan uang Rp3,5 juta per bulannya sejak Januari 2025 untuk sewa tempat kepada anak buah Hercules.
Hal serupa dialami oleh Ina Wahyuningsih, penjual kambing kurban yang telah merogoh kocek Rp22 juta kepada GRIB Jaya untuk berjualan selama sebulan.