- Instagram/princessyahrini
Pamer Penghargaan Internasional, UNESCO Beri Pernyataan Tegas Tak Ada Award untuk Syahrini, Fakta Sebenarnya…
tvOnenews.com - Nama penyanyi ternama Indonesia, Syahrini, kembali menjadi sorotan usai dirinya mengklaim telah menerima penghargaan internasional dalam ajang bergengsi Festival Film Cannes 2025.
Melalui akun Instagram pribadinya, istri dari Reino Barack ini tampak membagikan potret dirinya mengenakan gaun glamor, sembari memegang sebuah penghargaan yang disebut-sebut berasal dari UNESCO.
Unggahan tersebut sontak menuai reaksi beragam dari netizen.
Banyak yang memberi selamat atas prestasi tersebut, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan kebenaran klaim tersebut.
Terlebih lagi, nama UNESCO, badan dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibawa-bawa sebagai pihak pemberi penghargaan, yang tentu saja menjadi sorotan serius.
Melihat polemik yang beredar semakin meluas, pihak UNESCO pun akhirnya buka suara.
Melalui perwakilan resmi mereka di Indonesia, UNESCO Regional Office Jakarta merilis pernyataan klarifikasi untuk menjernihkan informasi yang simpang siur.
“UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO,” demikian kutipan resmi dari pernyataan UNESCO.
Klarifikasi ini sekaligus menegaskan bahwa penghargaan yang diterima oleh Syahrini bukanlah bagian dari program atau agenda resmi UNESCO.
Pernyataan tersebut juga menampik adanya bentuk pengakuan langsung dari organisasi internasional tersebut terhadap sang penyanyi.
Dalam keterangannya lebih lanjut, UNESCO juga menjelaskan bahwa ajang penghargaan yang dikaitkan dengan nama mereka sesungguhnya merupakan acara terpisah.
Penghargaan tersebut berasal dari sebuah organisasi bernama United Society Council (USC), yang menyelenggarakan program bertajuk Listen to Her Parole.
Acara ini merupakan salah satu platform yang mendukung pemberdayaan perempuan dan digelar beberapa hari sebelum puncak Festival Film Cannes 2025 berlangsung.
Dalam acara tersebut, sejumlah individu dari berbagai latar belakang budaya dan seni menerima penghargaan, termasuk Syahrini.
USC dalam pelaksanaannya memang didukung oleh Guila Clara Kessous, seorang seniman asal Prancis yang pada tahun 2012 pernah ditunjuk sebagai UNESCO Artist for Peace.
Namun, kehadiran Kessous dalam ajang tersebut disebut tidak mewakili lembaga UNESCO secara resmi.
Ia datang dalam kapasitas pribadi sebagai pendukung acara, bukan sebagai representasi lembaga dunia tersebut.
“Mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai penghargaan dari United Society Council melalui acara Listen to Her Parole, yang didukung oleh Guila Clara Kessous, salah satu UNESCO Artist for Peace,” lanjut pernyataan dari pihak UNESCO.
Penjelasan ini tentu memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai asal-usul penghargaan yang diterima Syahrini.
Meskipun tetap merupakan sebuah bentuk apresiasi atas kontribusinya, penghargaan tersebut bukan berasal dari institusi sekelas UNESCO sebagaimana diklaim di media sosial.
Sementara itu, Syahrini sendiri nampak santai menanggapi terkait klarifikasi dari pihak UNESCO.
Namun di laman media sosialnya, ia masih mempertahankan unggahan terkait kehadirannya di ajang penghargaan tersebut, lengkap dengan keterangan bahwa penghargaan tersebut datang dari lembaga dunia.
Hal inilah yang kemudian memicu polemik dan keraguan publik atas validitas informasi tersebut. (adk)