Dedi Mulyadi Pergoki Kakek di Purwakarta Mengemis dengan Modus Pura-pura Buta, Uang Mau tapi Ingin Kabur Saat Diberi Tawaran Berobat

tvOnenews.com, Purwakarta – Momen unik sekaligus menyentil terjadi saat Dedi Mulyadi bersepeda pagi di sekitar Kantor Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim), Jalan KK Singawinata, Kabupaten Purwakarta pada tahun 2021 silam.

Ia menjumpai seorang kakek pengemis yang tampak sedang mengemis dengan modus berpura-pura buta.

Saat itu, Dedi Mulyadi melihat seorang pria tua duduk di trotoar membawa mangkuk berisi uang. Ia memakai kacamata hitam dan membawa tongkat, layaknya tunanetra.

“Abah dari mana ini?,” tanya Dedi saat menghampirinya.

Namun, respons sang kakek justru mencurigakan. Ia tampak gelisah dan berdiri menjauh, tampak gugup meski Dedi mencoba berbicara dengan nada tenang.

“Panon Abah teu bisa ningali (mata Abah tidak bisa melihat)?,” tanya Dedi lagi, memastikan kondisi sang kakek.

Melihat gelagat aneh, Dedi lalu menawarkan bantuan untuk mengantar sang kakek ke dokter mata atau Puskesmas. Alih-alih menerima, kakek tersebut malah menolak dan kabur dengan berjalan cepat hal yang tidak mungkin dilakukan jika memang benar-benar buta.

“Tuh ternyata sehat, bisa jalan sendiri,” ujar Dedi yang merasa dibohongi.

Sudah Diberi Uang, Masih Menolak Diobati

Dalam video yang diunggah Dedi, terlihat ia bahkan sudah memberikan uang Rp500 ribu sebagai bentuk bantuan. Tapi saat diajak berobat, si kakek justru menangis dan mencoba menghindar.

“Kalau uang udah dikasih, sekarang saya mau obatin Abah, kenapa enggak mau?” kata Dedi dengan nada kesal tapi tetap santun.

Tangisan sang kakek ternyata hanyalah akting. Saat seorang anggota Satpol PP mendekat, ia langsung berhenti menangis. Satpol PP kemudian menyergap dan mengamankan kakek tersebut.

Atas permintaan Dedi, kakek itu kemudian diantar pulang ke rumahnya di kawasan Bongas Ujung, Purwakarta, menggunakan ojek yang dikawal anggota Satpol PP.

“Sudah dipastikan sehat karena bisa jalan normal waktu diantar pulang,” ujar petugas Satpol PP setelah kembali dari lokasi rumah sang kakek.

Dedi pun menyimpulkan, “Nah, jadi kesimpulannya itu si Abah pura-pura.”