news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kisah Siti Walidah, Istri KH Ahmad Dahlan Akan Diangkat ke Pertunjukan Teater Monolog, Catat Tanggalnya.
Sumber :
  • Istimewa

Kisah Siti Walidah, Istri KH Ahmad Dahlan Akan Diangkat ke Pertunjukan Teater Monolog, Catat Tanggalnya

Sosok Siti Walidah, istri pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, akan dihidupkan kembali melalui pertunjukan teater monolog berjudul “Aku Yang Tak Kehilangan Suara” garapan kelompok seni Regina Art
Selasa, 20 Mei 2025 - 18:03 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Sosok perempuan tangguh dalam sejarah Indonesia, Siti Walidah, istri pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, akan dihidupkan kembali melalui pertunjukan teater monolog berjudul “Aku Yang Tak Kehilangan Suara” garapan kelompok seni Regina Art.

Dalam naskah karya Dian Eka Wati, penonton akan menyelami sisi personal dan perjuangan pemikiran Siti Walidah. 

Ia bukan sekadar istri tokoh besar, melainkan sosok pemimpin yang menorehkan perubahan dalam bidang moral, pendidikan, dan emansipasi perempuan.

Monolog yang akan dipentaskan pada Sabtu, 31 Mei 2025 di Galeri Indonesia Kaya ini menggambarkan perjalanan pemikiran, perjuangan sosial, dan keteladanan seorang Siti Walidah bukan hanya sebagai pendamping tokoh besar, melainkan sebagai pendidik, pemimpin perempuan, dan penggerak kemajuan moral dan sosial di masanya.

Aktris Tika Bravani dipercaya memerankan Siti Walidah dalam pementasan yang dibagi ke dalam dua sesi, pukul 15.00 WIB dan 19.00 WIB. 

Tika Bravani, yang sebelumnya memerankan Siti Walidah dalam film “Nyai Ahmad Dahlan” (2017), kembali menghidupkan sosok ini di atas panggung. Tika membawa karakter Siti Walidah dengan penuh emosi, menghadirkan seorang perempuan yang tegar dalam menghadapi berbagai perubahan zaman

“Saya merinding ketika membaca naskahnya. Ini bukan hanya tentang sejarah, tapi tentang suara seorang perempuan yang harus terus didengar,” ujar Tika dalam konferensi pers yang digelar di South Quarter, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).

Sutradara Wawan Sofwan berbagi pengalaman tentang tantangan dalam menyutradarai monolog ini. Menurutnya, tantangan utama dalam pementasan ini adalah menjaga dinamika emosi agar penonton tetap terikat sepanjang pertunjukan. 

"Menyutradarai monolog berarti menggali energi dari satu aktor untuk mengisi seluruh panggung. Tantangan utamanya adalah menjaga dinamika emosi agar penonton tetap terikat dari awal hingga akhir," jelas Wawan.

Selain itu, Wawan juga menekankan pentingnya menghadirkan keberanian perempuan dalam bentuk pemikiran dan suara, bukan hanya keberanian fisik. "Keberanian bukan soal angkat senjata, tapi keberanian berpikir dan bersuara di ruang-ruang sunyi," ujarnya. 

Sutradara Wawan Sofwan mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam menggarap karya monolog adalah menjaga energi dan dinamika agar penonton terus terhubung dengan emosi tokoh sepanjang pertunjukan.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral