- KOVO
Tak Tahan Lagi, Megawati Hangestri Bongkar 'Sifat' Asli Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin: Aku Pikir Head Coach, Ternyata...
tvOnenews.com - Setelah dua musim bersinar di liga voli Korea Selatan bersama Jung Kwan Jang Red Sparks, Megawati Hangestri Pertiwi akhirnya angkat bicara soal hubungan dan pandangannya terhadap sang pelatih, Ko Hee-jin.
Sosok pelatih muda yang membesarkan namanya di kancah internasional itu ternyata memiliki tempat istimewa di hati Megawati.
Setelah kini kembali membela Gresik Petrokimia di Proliga 2025, Megawati merasa sudah saatnya berbagi cerita tentang pengalaman emosionalnya selama di Red Sparks.
Termasuk bagaimana hubungannya dengan Ko Hee-jin telah berkembang jauh dari sekadar hubungan pelatih dan pemain.
“Kalau dari awal mungkin aku pikir head coach, tapi lama-kelamaan dia udah kayak friend, terus seperti ayah karena udah take care aku juga di Korea,” ungkap Mega, seperti dikutip dari SBS Sport.
Mega mengaku bahwa hubungan profesional mereka perlahan berkembang menjadi ikatan personal yang erat.
Ko Hee-jin tidak hanya mendampingi Mega di lapangan, tetapi juga menjadi sosok yang perhatian dan suportif dalam kehidupan sehari-hari.
Momen perpisahan mereka di Bandara Incheon pun berlangsung penuh haru, ketika Ko Hee-jin dengan mata berkaca-kaca mengantar Megawati kembali ke Indonesia menggunakan bus tim Red Sparks untuk terakhir kalinya.
“Terima kasih telah memilih aku dari awal,” ujar Megawati kepada Ko Hee-jin, sebagai ungkapan syukur atas kepercayaan yang diberikan padanya dalam dua musim beruntun sebagai pemain kuota Asia.
Ko Hee-jin sendiri tidak ragu menunjukkan kekagumannya pada Megawati.
Ia bahkan pernah terbang langsung ke Kamboja saat SEA Games 2023 hanya untuk memantau aksi Mega sebelum akhirnya memilihnya di Asia Quarter Draft Liga Voli Korea.
“Tidak ada pemain dengan kekuatan ofensif seperti Mega,” puji Ko Hee-jin.
Bukan hanya soal kemampuan teknis, Ko Hee-jin juga mengapresiasi kepribadian Mega yang dianggapnya langka di kalangan atlet profesional.
“Bola voli tetaplah bola voli, tetapi dia juga memiliki kepribadian yang hebat,” katanya.
Di bawah asuhan Ko Hee-jin, Megawati membawa Red Sparks ke pencapaian terbaik mereka dalam lebih dari satu dekade.
Mereka mencapai babak final V-League dan menjadi runner-up setelah kalah dari Pink Spiders.
Musim sebelumnya, Mega juga sukses membawa tim finis di posisi ketiga, hasil terbaik Red Sparks dalam tujuh tahun terakhir.
Tak hanya berprestasi secara tim, Megawati juga menorehkan rekor individu yang impresif.
Pada musim 2024-2025, ia menduduki posisi pertama dalam rasio keberhasilan serangan (48,06%) dan ketiga dalam total poin (802).
Bersama rekan setimnya Vanja Bukilic, yang juga tampil luar biasa sebagai outside hitter, Mega menjadi tumpuan utama Red Sparks dalam menghadapi tim-tim kuat seperti Hyundai Hillstate dan Pink Spiders.
Setelah berpisah dari Red Sparks, Megawati kini kembali merumput di tanah air bersama Gresik Petrokimia.
Di Final Four Proliga 2025, Megawati telah menjalani dua laga, salah satunya melawan Jakarta Pertamina Enduro yang berakhir dengan kekalahan dramatis 2-3.
Namun, pada pertandingan berikutnya, ia berhasil membawa timnya menang telak atas Jakarta Electric PLN dengan skor 3-0 dan mengamankan tiket ke grand final Proliga.
Pencapaian Megawati di liga Korea menjadikannya sebagai salah satu bintang voli paling bersinar asal Indonesia.
Atlet voli asal Jember itu tidak hanya sukses di level domestik tetapi juga menjadi panutan di panggung internasional.
- Instagram @petro_voli
Ia dua kali meraih gelar MVP dan tampil bersaing dengan legenda voli Korea, Kim Yeon-koung.
Kehadiran Megawati di Red Sparks bukan hanya soal strategi dan permainan, tetapi juga mempererat hubungan antara budaya Indonesia dan Korea.
Red Sparks bahkan sempat datang ke Indonesia untuk menggelar laga persahabatan melawan tim Indonesia All Star, sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan fan Indonesia kepada Megawati dan tim.
Kini setelah membuka lembaran baru bersama Gresik Petrokimia, Megawati membawa bekal berharga dari pengalaman internasionalnya.
Ia tak lagi hanya sekadar "Megatron" yang menakutkan di lapangan, tapi juga sosok yang menginspirasi karena mampu melewati batas budaya dan bahasa.
Mega juga bisa menjalin hubungan yang dalam dengan pelatih asing, dan membuktikan bahwa kerja keras dan karakter baik bisa membuka pintu ke level tertinggi.
Hubungannya dengan Ko Hee-jin menjadi bukti bahwa dunia olahraga bukan hanya soal menang dan kalah, tetapi juga tentang hubungan manusia yang tulus dan saling menghargai.
Dengan semangat yang sama, Megawati Hangestri kini bersiap mencatatkan sejarah baru bersama Gresik Petrokimia di panggung final Proliga 2025. (udn)