- Kolase tvOnenews.com
Saat Keponakan Gus Dur dan Kiai Tahu Hercules Punya 17 Nyawa, Eks Preman itu Bilang Pernah Dikeroyok 100 Orang Setiap Malam
tvOnenews.com - Salah satu keponakan Gus Dur dan tiga kiai menjadi saksi Hercules Rosario Marshal bercerita dirinya memiliki 17 nyawa saat malang melintang di Tanah Abang.
Kisah masa lalu Hercules melanglang buana di dunia malam Tanah Abang kembali tersohor. Hal ini tidak lepas dari perkara yang kini dihadapinya berseteru dengan Purnawirawan TNI.
Perseteruan Hercules bermula dari Forum Purnawirawan TNI menyerukan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka. Kontroversinya merembet usai disinggung mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso.
Hercules merasa geram walaupun berujung minta maaf. Namun, berbagai pihak dan Purnawirawan TNI tidak terima hingga kembali mengungkit masa lalu Ketum GRIB itu.
Sebelum ke Tanah Abang, Hercules mempunyai catatan dirinya pernah berkutat di Kopassus dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada era 1980-an.
Setelah itu, Hercules mulai masuk ke pusat Jakarta untuk memilih sebagai gelandangan. Pilihannya tidak lepas karena pekerjaan di Tanah Abang cukup menjanjikan.
Hercules mengaku perbandingan penghasilan sebagai gelandangan lebih besar ketimbang pekerjaan sebelumnya saat bersama Kopassus.
Di sinilah, Hercules menjadi salah satu preman paling berbahaya dan terdepan, bak seolah-olah memimpin gengster untuk melakukan aksi kejahatan di Tanah Abang.
Kepiawaiannya di Tanah Abang tidak dianggap sepele karena sering berantem, hingga ditantang oleh para jawara yang membuat Hercules kerap masuk dalam acara TV dan majalah tabloid.
Kisah hidupnya yang begitu pahit memantik berbagai pihak ingin mengetahui seperti apa perjalanan Hercules selama di Tanah Abang dari era 1990-an.
Seorang keponakan Gus Dur, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid dan sejumlah kiai, seperti Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ustaz Yusuf Mansur, dan Gus Miftah menyambangi kediaman Hercules.
Cerita Hercules Dibacok Setiap Hari di Tanah Abang
- Kolase Instagram/@ipangwahid/X/@Mdy_Asmara1701
Irfan Asy'ari Sudirman Wahid alias Gus Ipang anak pertama dari adik kandung Gus Dur, Salahuddin Wahid menampilkan sebuah video ketika Hercules cerita masa lalunya di dunia hitam.
"Mendengar kisah hidup Bung Hercules memang tak pernah bosan. Begitupun para kiai seperti Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ustaz Yusuf Mansur, Gus Miftah yang hadir dalam kongkow santai semalam," tulis Gus Ipang dalam Instagram pribadinya dikutip, Kamis (15/5/2025).
Dalam video tersebut, Gus Ipang bertanya seputar masa kelam Hercules yang berkali-kali memberikan pengakuan pernah dibacok ratusan kali.
"Salah, kalau dibacok itu hampir setiap malam," kata Hercules.
Gus Ipang dan tiga tokoh tersebut menganggap Hercules memiliki "17 nyawa", terlebih Ketua Umum GRIB itu cukup dikenal sebagai "preman tak bisa mati".
Julukan tersebut benar-benar dialami Hercules, karena menceritakan selalu bergelut dengan berbagai pihak setiap malam, bahkan selalu dikeroyok sebanyak ratusan orang.
"Dikeroyok sampai mereka pakai sam*rai panjang-panjang, celurit. Tapi apa? Mungkin belum waktunya," katanya.
Seiring berjalannya waktu, Hercules akhirnya bertobat dan memutuskan hijrah ke agama Islam. Jauh sebelum mualaf, ia bahkan sudah sering membantu anak yatim.
"Hidup hanya sementara. Kalau tangan saya kotor, mungkin tangan ini sudah kotor berdarah-darah. Saya juga makan bareng anak yatim piatu di rumah saya," terangnya.
Hercules menjelaskan kalau ia selalu membantu anak yatim dan kaum dhuafa sejak era 90-an. Acara santunannya digelar khusus setiap malam Jumat dan hari Jumat.
"Sekitar 150-300 orang anak yatim diundang. Pokoknya itu saya melibatkan istri saya juga," tuturnya.
Selain santunan, Hercules juga rajin puasa sebagai amalan mustajabnya sejak memutuskan jalan yang benar untuk menjadi mualaf.
Dalam pengakuannya, Gus Ipang kagum dan terinspirasi dengan Hercules yang sering membantu sesama, terkhusus orang kesusahan sejak meninggalkan bayang-bayang hitam di masa lalunya.
"Banyak yang tidak terbayangkan. Inilah yang menginspirasi saya. Membangun banyak masjid tanpa koar-koar. Memberi makan fakir miskin tanpa pemberitaan. Apalagi mimpinya membantu para pedagang kecil dan UMKM. Jadi makin tambah malu saja saya," tukas Gus Ipang.
(hap)