- x.com/FCFleury91
Padahal Namanya 'Jawa' Banget, tapi FIFA Larang Winger Liga Prancis Ini Bela Timnas Indonesia, Ada Apa?
tvOnenews.com - Padahal pemain bola ini namanya Jawa banget, tapi FIFA justru larang winger Liga Prancis ini bela Timnas Indoneia. Kenapa?
Menjelang laga penting melawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia semakin aktif memburu talenta diaspora untuk memperkuat skuad.
Dalam beberapa tahun terakhir, strategi naturalisasi menjadi senjata utama PSSI guna meningkatkan kualitas tim nasional.
Beberapa waku lalu, empat nama anyar seperti Ole Romeny, Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy pun resmi menjadi WNI dan telah menyelesaikan proses perpindahan federasi.
Mereka bahkan sudah diturunkan pelatih Patrick Kluivert dalam duel melawan Australia di Sydney Football Stadium pada Kamis, 20 Maret 2025.
Namun di tengah geliat naturalisasi ini, ada satu nama yang sempat menyita perhatian publik karena nama belakangnya yang "sangat Indonesia dan Jawa banget", yakni Paul Jawa.
Sekilas, nama tersebut mengundang rasa penasaran, terlebih di tengah euforia publik terhadap pemain keturunan.
Sayangnya, meski namanya kental nuansa Nusantara, Paul Jawa dipastikan tak bisa memperkuat Timnas Indonesia di ajang resmi.
- x.com/FCFleury91
Profil Paul Jawa, Pemain Sudan Selatan
Paul America Mara Jawa merupakan winger muda berbakat kelahiran Sudan Selatan.
Jawa bermain untuk klub FC Fleury 91 yang berkompetisi di Championnat National 2, kasta keempat dalam sistem liga sepak bola Prancis.
Pemain berusia 20 tahun ini menempati posisi winger dan dikenal dengan kecepatan serta agresivitasnya di sisi lapangan.
Namun, keterkaitannya dengan Indonesia hanya sebatas namanya saja. Menurut berbagai sumber, Paul Jawa tidak memiliki darah keturunan Indonesia sama sekali.
Garis keturunannya berasal dari wilayah Sudan dan Sudan Selatan, dua negara di Afrika Timur.
Nama belakang "Jawa" dalam hal ini merupakan bagian dari tradisi penamaan di Sudan Selatan yang kerap mengadopsi nama-nama unik atau asing, tanpa harus merujuk pada latar budaya tertentu.
Kasus seperti ini cukup sering ditemukan, di mana nama seseorang tak mencerminkan asal-usul geografis atau etnisnya secara langsung.
Yang menjadi persoalan utama, bukan hanya ketiadaan darah Indonesia, namun status internasional Paul Jawa.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, sejak debut pada Juni 2023, Paul Jawa telah membela Timnas Sudan Selatan sebanyak 10 kali di level senior. Ini membuatnya tidak memenuhi syarat FIFA untuk berpindah federasi.
Mengacu pada regulasi FIFA terkait perpindahan asosiasi, seorang pemain hanya dapat mengubah federasi jika belum tampil dalam lebih dari tiga pertandingan di level senior, dan itu pun bukan pada turnamen kompetitif resmi.
Dalam kasus Paul Jawa, ia telah bermain lebih dari tiga kali untuk negaranya di kompetisi resmi, sehingga tertutup peluang untuk memperkuat negara lain.
Situasi ini mirip dengan kasus Joel Veltman, bek milik Brighton & Hove Albion.
Meski memiliki darah Indonesia dan sempat menyatakan minat membela skuad Garuda, Veltman sudah mencatatkan 28 caps bersama Timnas Belanda. Karena itu, FIFA tidak mengizinkan perpindahan federasi untuknya.
Dengan demikian, meskipun nama Paul Jawa sempat mengundang harapan sebagian fans Indonesia, kenyataan berbicara sebaliknya.
Ia bukan pemain keturunan dan statusnya di Timnas Sudan Selatan membuatnya tak bisa dinaturalisasi untuk membela Indonesia, baik sekarang maupun di masa depan. (udn)