- Tim tvOnenews
Produser dan Penulis Naskah Drama Bidaah di Jakarta
Jakarta, tvOnenews - Erma Fatima, produser dan penulis naskah serial Bidaah yang kini viral, berada di Jakarta, Senin (28/4).
Bidaah yang menampilkan tokoh kontroversial, Walid, telah menjadi drama yang paling banyak ditonton di Viu, platform streaming daring, dengan lebih dari 2,5 miliar penayangan di seluruh platform media digital dan sosial di Malaysia dan Indonesia. Hari pertama kunjungannya, Erma bertemu Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Datuk Syed Mohammad Hasrin mengatakan, industri kreatif Malaysia, khususnya di bidang film dan drama, berpotensi menjadi jembatan baru dalam mempererat hubungan budaya dengan Indonesia.
- Tim tvOnenews
“Pada zaman dahulu Malaysia dan Indonesia mempunyai program pertukaran budaya yang dikenal dengan nama Titian Muhibah yang diselenggarakan oleh Radio Televisyen Malaysia (RTM) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) serta Radio Republik Indonesia,” ujar Duta Besar.
Syed Mohamad Hasrin mengatakan, program ini merupakan ajang untuk mengenalkan seni, budaya, dan terus mempererat hubungan bilateral, namun kini tidak dilanjutkan lagi, sehingga menyisakan kekosongan dalam hubungan kebudayaan yang pernah terjalin erat.
"Sudah saatnya kita menghidupkan kembali era kedekatan antara Malaysia dan Indonesia. Melalui berbagai inisiatif kreatif, kita mampu membangun jembatan baru yang semakin mempererat rasa kebersamaan dan semangat nusantara," katanya.
Karya lokal yang paling sukses merambah pasar Indonesia selama ini adalah animasi Upin dan Ipin, yang tidak hanya mendapat tempat khususnya di hati penonton muda, tetapi juga menjadi ikon budaya Malaysia yang dikenal di seluruh Indonesia.
“Keberhasilan animasi Upin dan Ipin menjadi bukti bahwa konten-konten yang bermutu dan dekat dengan nilai-nilai masyarakat daerah, memiliki potensi besar untuk diterima di kancah internasional,” ujarnya.
Malaysia kini bisa berbangga dengan serial drama terbaru, Bidaah, yang diproduksi oleh Rumah Karya Citra Sdn Bhd milik Erma, yang dapat menjadi wadah penting untuk lebih mempererat hubungan budaya dengan Indonesia.
"Kami berharap karya-karya lokal yang menonjolkan nilai-nilai bersama akan menjadi dasar hubungan Malaysia-Indonesia yang erat dan memperbarui semangat kerja sama budaya di era modern ini," kata Syed Mohamad Hasrin, seperti dikutip Bernama.