- Instagram @kartikasoekarnofoundation
Sejarah Cinta Soekarno: Berikut 9 Istri dan Anak-anak dari Pernikahan Sang Proklamator
Hartini tetap setia hingga Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970.
5. Kartini Manoppo (1959–1968)
Kartini Manoppo adalah istri Soekarno yang menikah pada 1959. Wanita asal Bolaang Mongondow ini merupakan wanita yang sangat disayangi oleh Soekarno.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai anak bernama Totok Suryawan Sukarno pada 1967.
Kartini berasal dari keluarga terhormat dan pernah bekerja sebagai pramugari Garuda Indonesia.
Ia menjadi bagian dari kehidupan pribadi Soekarno, yang sering kali membawa Kartini dalam perjalanannya ke luar negeri.
6. Ratna Sari Dewi (1962–1970)
Ratna Sari Dewi, atau yang dikenal dengan nama Naoko Nemoto, adalah istri kelima Soekarno yang dinikahi pada tahun 1962, saat Dewi berusia 19 tahun.
Dari pernikahan ini, Dewi melahirkan seorang anak perempuan, Kartika Sari Dewi Soekarno.
Dewi awalnya berkenalan dengan Soekarno ketika ia berkunjung ke Tokyo.
Kehidupan pernikahan mereka berakhir setelah Soekarno meninggal dunia pada 1970.
7. Haryati (1963–1966)
Haryati, mantan penari istana, menikah dengan Soekarno pada 1963.
Meskipun pernikahan mereka hanya berlangsung tiga tahun dan tidak dikaruniai anak, Haryati merupakan bagian penting dalam kehidupan Soekarno pada masa-masa akhir pemerintahan.
Mereka bercerai pada 1966 setelah Soekarno terlibat dalam pergolakan politik yang membuatnya kehilangan kekuasaannya.
8. Yurike Sanger (1964–1968)
Yurike Sanger, seorang gadis muda asal Indonesia yang menikah dengan Soekarno pada 1964, adalah istri ketujuh Soekarno.
Pernikahan mereka berjalan singkat, dan mereka tidak memiliki anak. Meski begitu, hubungan mereka penuh dengan kisah cinta yang penuh emosi.
Perceraian terjadi pada 1968, setelah Soekarno semakin terisolasi secara politik.
9. Heldy Djafar (1966–1969)
Heldy Djafar adalah istri terakhir Soekarno, yang dinikahi pada 1966 ketika Soekarno berusia 65 tahun.
Heldy, yang masih muda, menikah dengan Soekarno pada saat situasi politik Indonesia semakin tidak menentu. Namun, pernikahan mereka hanya bertahan dua tahun.
Setelah Soekarno wafat pada 1970, Heldy menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor pada 1968.
Meskipun kisah cinta Soekarno penuh dengan lika-liku, pernikahan-pernikahan tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap sejarah Indonesia.
Anak-anak dari pernikahannya, terutama Megawati Soekarnoputri, yang menjadi Presiden Indonesia, serta Guntur Soekarnoputra, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh, turut membentuk dinamika politik dan budaya Indonesia.